Peristiwa Daerah

Demo Tolak Reklamasi Sambut Kedatangan Komisi VII

Selasa, 07 Maret 2017 - 18:20 | 79.31k
Aksi respon cepat Tolak Reklamasi Teluk Benoa terkait kedatangan anggota DPR RI Komisi 7 ke Bali. Hari selasa(07/03/2017.(Foto Khadafi/Times Indonesia)
Aksi respon cepat Tolak Reklamasi Teluk Benoa terkait kedatangan anggota DPR RI Komisi 7 ke Bali. Hari selasa(07/03/2017.(Foto Khadafi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi atau ForBali serta perwakilan Pasubayan Desa Adat yang tergabung dalam krama adat penolak Reklamasi Teluk Benoa se Bali menggelar aksi menolak reklamasi untuk menyambut kedatangan anggota DPR RI Komisi VII, Selasa (07/03/2017).
Komisi VII datang ke Bali yang antara lain membahas reklamasi Teluk Benoa.

Aksi ini di gelar di Teluk Benoa dengan menggunakan 50 lebih perahu nelayan. Massa mengibarkanbendera ForBali dan Pasubayan Tolak Reklamasi Benoa. Selain memasang spanduk, massa juga mengelar kegiatan bersih-bersih mengambil sampah yang mengapung di teluk Benoa. 

Tolak-Reklamasi-2Oyiav.jpg

"Komisi VII ke Bali yang salah satunya membidangi persoalan lingkungan hidup dan membahas rencana reklamasi Teluk Benoa dan kami memandang kedatangan mereka seharusnya sebagai perwakilan dari rakyat menemui rakyat, dan menanyakan langsung terkait reklamasi Teluk Benoa kepada kami," ucap Suriadi Darmoko Kordinator Divisi Kampaye Politik ForBali. 

Menurut Darmoko harusnya DPR RI Komisi 7 menayakan lansung kepada desa adat yang berhadapan langsung dengan Teluk Benoa yang selama ini jelas menyatakan sikapnya untuk menolak reklamsi teluk benoa.

"Pertama yang menjadi pertayaan ketika DPR RI komisi VII datang ke Bali dan tidak menemui rakyat mereka menemui siapa? Dan yang kedua, reklamasi mendapat penolakan langsung oleh desa adat, harusnya DPR memperhatikan suara rakyat dan menyuarakan penolakan dari desa adat yang menolak reklamasi," imbuhnya.

Tolak-Reklamasi-3b6p7z.jpg

Menurut Darmoko, sikap DPR RI komisi 7 yang tidak melibatkan desa adat terkait Teluk Benoa jelas mengabaikan suara rakyat, dan tidak perduli aspirasi suara rakyat Bali.

"Ini seolah-olah tidak ada tolak reklamasi dari masyrakat Bali. Maka dengan aksi respon cepat, kami menunjukan ada suara penolakan reklamasi," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES