TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman menyatakan Indonesia sudah berani mengeskpor hasil-hasil pertanian ke negara-negara tetangga.
Satu di antara komoditi pertanian yang di ekspor adalah jagung. "Kita mulai pemanasan ekspor, Papua Nugini sudah, Timor Leste," ucap Amran di sela-sela panen raya padi di Desa Tri Tunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (7/3/2017).
Tak hanya dua negara tetangga itu, Malaysia bahkan sudah memesan jagung hasil panen petani Indonesia. "Malaysia mau import 3 juta ton dari Indonesia. Kebutuhan jagung Malaysia 7 juta ton. Kita bisa import tapi serapan harus maksimal," ujarnya.
Lebih lanjut, Amran menjelaskan, Kementerian Pertanian (Kementan), tidak hanya sekedar import ke negara tetangga, tetapi juga sudah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memnuhi kebutuhan jagung negara tetangga.
"Kemudian strateginya adalah membangun lumbung pangan di perbatasan, nanti, kami tanam perdana bersama Menteri Pertanian Malaysia, di perbatasan," tuturnya.
Berbeda dengan jagung, untuk padi sampai sejauh ini, pihaknya belum berencana untuk melakukan ekspor. "Kita secara bertahap, kita penuhi dalam negeri dulu," katanya.
Namun, yang membanggakan, Indonesia tidak lagi menjadi pengimpor beras dari Thailand ataupun Vietnam lagi. "Sekarang tidak import sampai hari ini 2017. Kita tidak import karena kerja keras kita semua,"
Bahkan, Amran yakin, Indonesia tidak akan menjadi pengimport beras hingga 2019 mendatang. "Kalau kita penuhi 4 juta ton, kami yakin sampai 2019 tidak import," ucapnya menandaskan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |