Ekonomi 9 Hari Bersama Raja Salman

Investa Stellar Dana Kelola Incar Pasar Timur Tengah

Senin, 06 Maret 2017 - 00:01 | 69.23k
ILUSTRASI: Briket arang kelapa (Foto: WordPress)
ILUSTRASI: Briket arang kelapa (Foto: WordPress)
FOKUS

9 Hari Bersama Raja Salman

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Investa Stellar Dana Kelola (ISDK) melalui Platinum Perkasa Indonesia mengincar pasar Timur Tengah untuk aneka produk briket tempurung kelapa yang mereka produksi.

Direktur utama Investa Stellar Dana Kelola (ISDK) John Veter mengungkapkan, Platinum Perkasa Indonesia merupakan perusahaan pengekspor briket tempurung kelapa, kayu Asam dan kayu Alaban.

"Kami berharap, Arab bisa menjadi pasar briket potensial," papar John, Minggu (5/3/2017) usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Nusa Dua, Bali.

"Sebelumnya Platinum mengirimkan 3 kontainer per bulannya untuk di ekspor. Saat ini pengiriman meningkat hingga 10 kontainer. Kedepannya akan mampu mengirim 15-20 kontainer,” papar John.

John mengatakan, kehadiran ISDK di Platinum Perkasa Indonesia, dengan kepemilikan saham sebesar 30 persen menbuat Platinum Perkasa Indonesia bisa mendirikan pabrik baru dan menjadikannya sebagai pabrik briket modern di Indonesia.

Lebih lanjut, John mengatakan, ISDK menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) pada tahun ini naik hingga 100 persen. Target tersebut berdasarkan kinerja perusahaan pada tahun 2016 yang memuaskan.

“Kami telah mengakuisisi saham dua perusahaan PT. Divestekno Anugerah dan PT. Platinum Perkasa Indonesia masing-masing sebesar 30 persen. Dan saat ini, kedua perusahaan tersebut menunjukkan kinerja yang positif,” jelasnya.

Platinum Perkasa Indonesia merupakan perusahaan pengekspor briket tempurung kelapa, kayu Asam dan kayu Alaban ke berbagai negara. Divestekno Anugrah merupakan pendukung operasional kontraktor Migas dan distributor tunggal untuk 8 merek di sektor migas Indonesia.

John menambahkan, saat ini ISDK juga mulai melirik dan mencari perusahaan yang memiliki potensi berkembang, termasuk untuk berbisnis di Bali.

“Kami amat terbuka untuk berdiskusi dengan pengusaha Bali di sektor konsumer, peternakan, perikanan dan holtikultura. Yang dekat dengan Bali adalah perikanan. Banyak konsumen ikan di sektor pariwisata atau konsumsi ikan sangat tinggi di Bali," ujarnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES