Pria Asal Purbalingga Ini Ciptakan Robot Transformer dari Limbah Kayu

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dunia maninan anak-anak memang tidak akan menemukan titik akhir karena berbagai bentuk karya seni terus lahir dan berkembang dari para kreator. Salah satunya Nanang Triono (29) penduduk Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, yang berhasil mengubah limbah kayu lapis menjadi karya seni dalam wujud mainan anak-anak.

Terinspirasi dari sejumlah film kartun dan animasi, Nanang memanfaatkan sampah industri kayu menjadi robot Optimus Prime dalam film Transformer, boneka Power Rangers, The Hobit dalam film Lord Of The Ring, kapal layar sang bajak laut dalam film Pirates Of The Caribbean.

“Saya terinspirasi dengan tokoh-tokoh dalam film animasi yang sering saya lihat di televisi. Saya mencoba menirunya secara manual. Cukup dengan pisau cuter, lem dan cat. Saya buat mainan ini sebagaimana aslinya,” ungkapnya kepada Purbalingga TIMES (TIMES Indonesia Network) ketika ditemui di rumahnya, di RT 8 RW3 Desa Jetis, Minggu (5/3/2017).

Nanang saat ini bekerja di PT Bima Nugraha, sebuah perusahaan yang berkosentrasi pada produksi kayu lapis di Desa Toyareka, kecamatan Kemangkon. Setiap hari pria yang lahir 27 November 1988 ini menyaksikan bertumpuknya limbah kayu lapis di gudang pabrik.

“Awalnya saya hanya merasa sayang melihat potongan-potongan kayu lapis itu hanya ditumpuk dan ahirnya dibakar. Dari situlah saya mulai berpikir seandainya limbah ini diolah menjadi barang kerajinan, pasti menarik,” terang Nanang.

Setelah minta izin bagian pengolahan sampah PT Bima Nugraha untuk membawa pulang beberapa potog limbah kayu lapis. Pertama yang dibuat adalah kerajinan tangan berbentuk kapal layar milik bajak laut dalam film Pirantes of the Caribbean. Kapal layar jenis ini juga yang kemudian dipesan oleh Wakil Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, ketika berkunjung ke rumahnya.

Selain itu, pria jebolan kelas 2 SMPN 5 Purbalingga yang menyukai music jazz ini, juga berkesempatan membuat miniature tugu knalpot, becak, boneka wayang Srikandi dan patung kecil.

Sementara itu, Kepala Desa Jetis, Cahyani Dwi Hargani, merespon positif warganya yang senang berkreasi membudidayakan limbah atau sampah untuk dijadikan sebagai barang yang berharga. Apreasi ini diwujudkan dengan dukungan penuh, memperkenalkan kepada para pejabat dan berkali-kali mempromosikannya lewat medsos.

“Saya bangga melihat warga saya yang kreatif. Apalagi kreatifitas itu memiliki dampak positif terhadap kemajuan di lingkungannya. Kreatifitas memanfaatkan sampah diubah menjadi kerajinan itukan positif. Disamping bisa menciptakan karya seni dan karya industri, kreasi ini juga berdampak pada kebersihan dan kesehatan lingkugan,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement