Ekonomi

Meski Nilai Ekspor Turun, Batu Bara Porsi Terbanyak Ekspor Kalsel

Sabtu, 04 Maret 2017 - 16:44 | 165.98k
ILUSTRASI: Pasokan Batu Bara. (Foto: detik)
ILUSTRASI: Pasokan Batu Bara. (Foto: detik)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Neraca perdagangan Kalimantan Selatan (Kalsel) masih menunjukan sentimen positip pada awal-awal tahun 2017 ini. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel mencatat neraca perdagangan ekspor impor di Kalimantan Selatan hingga akhir Januari 2017 mengalami surplus sebesar 535,37 juta dolar Amerika Serikat.

Meski begitu, ujar Kepala BPS Kalsel, Diah Utami, neraca perdagangan ekspor impor  Januari ini masih lebih rendah dibanding neraca Desember 2016, yang mengalami surplus 610,24 juta dolar AS.

Data statistik BPS menunjukkan nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel bulan Januari 2017 mencapai 666,33 juta dolar AS atau turun 3,67 persen dibandingkan ekspor Desember 691,71 juta dolar AS.

“Tapi dibanding bulan yang sama tahun 2016, nilai bulan dan tahun ini lebih tinggi  yaitu  naik 60,55 persen. Karena Januari tahun 2016 lalu hanya mencapai 415,03 juta dolar AS,” ujar Diah, Jumat (3/2).

Komoditas utama penyumbang ekspor terbesar masih dipegang energi dan  mineral sebesar 504,23 juta dolar AS, disusul kelompok lemak dan minyak hewani dan kelompok kayu.

Sementara negara tujuan ekspor tertinggi masih ke negara Tiongkok yangmencapai 186,78 juta dolar AS disusul India sebesar 158,88 juta dolar AS kemudian Jepang dengan nilai sebesar 110,60 juta dolar AS.

Sedangkan nilai impor Januari sebesar 130,96 juta dolar AS atau naik 60,76 persen dibandingkan impor Desember 2016 mencapai 81,46 juta dolar AS atau naik 65,32 persen dibanding Januari 2016.

Komoditas utama impor Kalsel terdiri dari kelompok bahan bakar mineral 117,34 juta dolar AS, kelompok mesin-mesin/peralatan mekanis 7,25 juta dolar AS, dan kapal laut 3,73 juta dolar AS.

Negara utama pemasok impor yakni Singapura dengan nilai 119,26 juta dolar AS lalu Tiongkok 3,04 juta dolar AS baru Malaysia dengan nilai sebesar 2,46 juta dolar AS.

Sementara data Dinas Perdagangan Kalsel terkait realisasi ekpor selama tahun 2016 lalu. Dalam data tersebut, disebutkan untuk tahun 2016 ini total ekspor di Kalsel tembus diangka US$ 6.281.777.058.26 dengan besaran volume (kg) sebesar 130.889.141.264,56.

Dari jumlah tersebut, komoditas produk pertambangan batu bara masih mendominasi realisasi  ekspor hingga 75 persennya, atau diangka US$ 4.850.132.369,22 dengan volume (kg) sebesar 125.004.109.664,00.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding produk tambang lainnya, seperti Klinker yang hanya mencapai US$ 6.651.937,46, lalu biji besi sebesar US$ 30.233.593 dan Pasir Sikon sebesar U$$ 15.832.331,64.

Kabid Luar Negeri Dinas Perdagangan Kalsel, Gusti Yasni Iqbal mengatakan, realisasi pengiriman ekspor batu bara Kalsel tahun 2016 turun dibanding tahun 2015. Karena pada tahun 2016 lalu harga dan permintaan batu bara di pasar global masih rendah. 

Jika dibanding dengan komoditas lainnya selain pertambangan yang juga diekspor, memang diakuinya masih sulit untuk mendekati komoditas batu bara.

Misalnya, untuk produk karet alam di tahun 2016 nilainya hanya mencapai US$ 129.531.138,50 dengan jumlah volume (kg) sebesar 99.579.287,00.

Lalu, untuk produk kelapa sawit nilainya hanya mencapai US$ 968.405.304,49 dengan jumlah volume (kg) sebesar 1.594.436.509,00.

Sedangkan untuk produk kayu nilainya hanya mencapai 239.077.571,82 dengan jumlah volume (kg) sebesar 277.580.725,62.

Produk lainnya seperti rotan nilainya juga rendah, yakni hanya sebesar US$ 821.162,87 dengan jumlah volume (Kg) sebesar 317.638,54.

Lalu produk perikanan nilainya hanya US$ 12.228.912,97 dengan jumlah volume (kg) sebesar 1.607.329,92. Terakhir untuk produk lainnya nilainya hanya US$ 28.862.735.70 dengan jumlah volume (Kg) sebesar 7.331.712,48.

“Melihat realisasi angka ekspor dua tahun terakhir, komoditas batu bara masih menjadi tumpuan ekspor Kalsel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES