Peristiwa Nasional

Perkuat Kapasitas Ekonomi Diplomat, Kemlu Gandeng BI

Jumat, 03 Maret 2017 - 16:33 | 29.20k
Gubernur BI, Agus Martowardojo menandatangani MoU bersama Menlu Retno MArsudi (Foto: antaranews)
Gubernur BI, Agus Martowardojo menandatangani MoU bersama Menlu Retno MArsudi (Foto: antaranews)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Melanjutkan instruksi Presiden Joko Widodo agar diplomasi harus mampu menyampaikan sebaik-baiknya kondisi ekonomi Indonesia dan menarik investasi, Kementerian Luar Negeri menggandeng Bank Indonesia demi memperkuat kapasitas ekonomi para diplomat.

"Para diplomat ini bak serdadu yang harus berada di 'medan perang' yang terus melakukan 'penyerangan'," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi setelah penandatanganan nota kesepahaman dengan BI di Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Menurut Menlu, tugas para diplomat berlipat ganda dan relatif berat karena harus mampu mempromosikan sektor perdagangan dan investasi di Indonesia. Mereka juga bertugas mengarahkan investasi agar mengalir ke sektor ekonomi yang potensial dan produktif di tanah air.

"Misalnya para diplomat harus menarik investasi dari negara lain untuk melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Kita menggunakan semua kesempatan untuk menjual semua potensi," imbuhnya.

Menlu mengibaratkan diplomat adalah 'serdadu' yang saat ini masih kerap kekurangan 'amunisi'. Amunisi itu sendiri adalah data kondisi fundamental ekonomi Indonesia dan sektor-sektor ekonomi yang potensial. 

Untuk itulah, dengan bantuan BI, Menlu Retno berharap para diplomat jadi lebih percaya diri untuk mempromosikan investasi dan sektor perdagangan ke negara lain.

Gubernur BI, Agus Martowardojo menambahkan penguatan diplomasi ekonomi sangat penting untuk memberi gambaran kondisi ekonomi domestik kepada negara-negara lain. Ia menyatakan jika BI sudah menyiapkan data kondisi ekonomi Indonesia agar dapat menjadi materi diplomasi untuk menarik para investor.

"Kita sampaikan ekonomi Indonesia begitu baik. Kondisi ekonomi makro, cadangan devisa, neraca pembayaran, neraca perdagangan yang membaik. Kita lihat ruang untuk perbaikan masih banyak. Tapi kita kurang komunikasi tentang kebijakan yang telah diterbitkan. Ini untuk buat percaya investor kepada ekonomi Indonesia," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES