Peristiwa Daerah

Rumah Baca Asa, Boleh Pinjam Buku Tanpa Kartu

Jumat, 03 Maret 2017 - 21:09 | 45.38k
Tesalonika bersama Mika putranya (kiri) dan Fatika Al-Fauziah (kanan) sedang membaca buku yang disediakan Rumah Baca Asa (Foto: ahmad S/ TIMES Indonesia)
Tesalonika bersama Mika putranya (kiri) dan Fatika Al-Fauziah (kanan) sedang membaca buku yang disediakan Rumah Baca Asa (Foto: ahmad S/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pespustakaan keliling bernama Rumah Baca Asa,  diambil dari nama pendirinya  Asa Firza. Setiap hari Minggu, dia membawa motor roda tiga berwarna kuning dengan rak penuh buku di bak belakang, dan mangkal di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kepada TIMES Indonesia, Asa mengatakan rutinitas itu dimulainya lebih dari 3 tahun lalu saat bekerja menjadi pustakawan di SMP Bustanul Makmur (Buma) Genteng. Buku didapatnya dari hibah masyarakat dan dukungan dari Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI) Surabaya.

Rumah-BacaiM1Rc.jpg

“Ada sekitar 100 pembaca setiap hari Minggu, biasanya ibu-ibu yang habis senam pagi banyak yang mampir membaca,” kata Asa, yang kini bekerja sebagai pustakawan SMPN 1 Genteng.

Pengunjung Rumah Baca Asa boleh meminjam buku tanpa peraturan kartu anggota atau ketentuan-ketentuan lain. Bila ada yang tidak mengembalikan buku pinjaman, pihaknya tidak akan mengejar peminjam, namun dia berharap agar buku tetap dikembalikan untuk dibaca pengunjung lain.

Salah satu pengunjung wanita Tesalonika rutin mengunjungi rumah baca keliling itu, sepulang dari gereja, bersama putranya Thomas Eureka Miracle, untuk membacakan buku cerita bergambar.

“Saya ke Rumah Baca memang untuk keperluan Mika (panggilan Thomas Eureka Miracle). Misalnya bacakan pengetahuan tentang reptil tapi yang bergambar,” kata Tesalonika.

Fatika Al-Fauziah siswi kelas 3 SMK Ibnu Sina Genteng juga rutin membaca buku Rumah Baca Asa di RTH Maron Genteng. Dia mengaku senang hadirnya perpus keliling di tempat umum membuatnya mudah ditemukan dan tidak harus mencar-cari.

“Saya suka membaca buku agama dan buku pelajaran sekolah. Saya juga sering pinjam untuk dibawa pulang, kalau sudah dikembalikan, pinjam yang lain lagi,” kata gadis warga Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES