Atasi Kebakaran Hutan, Kalsel Mulai Restorasi Gambut
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cegah kebakaran hutan yang berulang ulang khususnya di lahan gambut, Pemprov Kalimantan Selatan mulai merestorasi lahan 79.000 hektar gambut di 5 Kabupaten /Kota di wilayah Kalsel.
Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Kalimantan Selatan, Saut Nathan Samosir mengatakan, untuk tahun 2017 ini pihaknya menargetkan restorasi lahan mencapai 38.000 hektar. Dan prioritasnya adalah Kota Banjarbaru.
Menurut Nathan, dipilihnya Kota Banjarbaru karena daerah tersebut terdapat Bandara Syamsuddin Noor, yang kalau terjadi kebakaran dampak kabutnya akan mengganggu lalu lintas penerbangan dan dipastikan mengganggu perekonomian Kalimantan Selatan.
Nathan berharap, langkah restorasi menjadi upaya pemerintah meniminalisir kebakaran hutan dan lahan selain mengembalikan fungsi kawasan gambut sesuai sifat dan fungsinya.
“Kita dulukan Banjarbaru, setelah selesai kita garap yang 4 kota lain di tahun ini,” ujar Nathan, Kamis (2/3/2017).
Setelah selesai Banjarbaru berturut turut kemudian Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Barito Kuala. Sementara itu Wakil Gubernur Kalsel, Rudi Resnawan mengatakan, Pemprov memprogramkan restorasi lahan gambut pada 10 Kabupaten Kota dalam 5 tahun ke depan dengan target 79.000 hektar.
Untuk mengawali aksi restorasi Pemprov memprioritaskan 5 Kabupaten/ Kota di tahun ini. Kisaran anggaran untuk melakukan restorasi lahan gambut di 5 Kabupaten Kota tahun 2017 ini sebesar Rp. 25 miliar. Dana itu dipakai untuk beberapa program kerja, mulai pembasahan, revegetasi dan revitalisasi lahan.
Wagub menambahkan, restorasi lahan gambut menjadi lahan produktif dan ramah lingkungan sangat penting buat kepentingan daerah dan nasional. Restorasi kawasan gambut juga sekaligus menjawab kritik negara-negara tetangga yang protes dan keberataan atas timbulnya kabut asap akibat kebakaran lahan gambut.
Wagub juga mengatakan Kalsel masa depannya Indonesia karena terletak di tengah-tengah kepulauan nusantara. Dan Indonesia masa depan dunia karena sebagai paru-paru dunia. Jadi, ujar Rudi, pihaknya meminta semua lapisan masyarakat mendukung program ini hingga ke pelosok pelosok daerah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |