Entertainment

Di Balik Makna Lagu 'Luka Kita' dalam Bencana Indonesia

Rabu, 01 Maret 2017 - 02:05 | 390.80k
Mike Vocalis Band musik Marjinal saat ditemui oleh Times Indonesia di Jimbaran. Hari senin(27/02/2017).(Foto Khadafi/Times Indonesia)
Mike Vocalis Band musik Marjinal saat ditemui oleh Times Indonesia di Jimbaran. Hari senin(27/02/2017).(Foto Khadafi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTATunjukkan bahwa kita semua bersaudara. Luka mereka luka kita semua. Tunjukkan tunjukkan oleh kita. Derita yang ada derita kita jua." Begitulah reff lagu Band Marjinal berjudul 'Luka Kita'.

Hampir disetiap konser Band Marjinal, musik yang bergenre Punk Rock asal Ibu Kota ini tak pernah lupa untuk membawakan lagu 'Luka Kita'

Setiap lagu 'Luka Kita' di nyanyika oleh Mike, sang vokalis Marjinal, para penonton langsung memejamkan mata dan meresapi lagu 'Luka Kita' seperti tersihir oleh liriknya seiring irama nada berjalan. 

Namun, Mike yang telah menciptakan lagu itu tahun 2004 tak heran jika ada yang meresapi lagu tersebut sampai memejamkan mata. Pesan lagu 'Luka Kita' tersampaikan ke hati yang paling dalam, seolah-olah semua merasakan luka yang sama dan perna dialami dalam hidup setiap manusia. 

"Lagu 'Luka Kita' itu tercipta ketika banyaknya pemberitaan Tsunami 2004 di Aceh dan secara tidak langsung itu sangat mempengaruhi psikologi. Banyaknya manyat-mayat bergelimpangan mulai dari orang tua dan anak kecil," jelas Mike, saat di Jimbaran, sebelum ia tampil konser Tolak Reklamasi teluk Benoa, Minggu (26/2/2017).

Mike juga mengisahkan bahwa saat terjadi Tsunami di Aceh, dirinya tak bisa pergi ke Aceh untuk membantu secara nyata.

"Dengan hal tersebut saya mendapat tekanan yang amat panjang dan depresi hingga jadi lagu 'Luka Kita' itu. Saat itu saya hanya merasakan kegelisahan dan jika itu dirasakan oleh teman-teman, artinya mempunyai rasa yang sama, kepedulian yang sama," katanya.

Saat TIMES Indonesia menanyakan bagaimana mendapat inspirasi merangkai kata yang tepat untuk menyampaikan pesan lewat lagu? Mike mengaku bahwa derita Aceh pada waktu itu adalah derita bangsa Indonesia.

Mike mengaku, dirinya hanya ingin berkontribusi untuk Aceh agar semua orang peduli pada Aceh. "Saya gak tau bagaimana, saya hanya ingin berkontribusi bahwa hidup ini, tidak sekedar hidup tapi luangkan waktu kita untuk berkontribusi dan perduli pada sesama karena pada hakekatnya kita juga diwariskan oleh suatu tradisi dan kebudayaan untuk saling perduli, saling menjaga, walau kenyataannya banyak orang berpikir untuk dirinya sendiri," bebernya.

"Tapi katanya, ketika Indonesia berkali-kali ditimpa bencana, tak bisa tanpa hadirnya orang-orang di sekeliling kita," ungkapnya lagi.

Menurut Mike, membangun solidaritas untuk kebersamaan itu adalah sebuah nilai-nilai yang sangat penting. "Dengan lagu itulah saya mencoba bahwa kita mampu mengingatkan dan menegur untuk membangunkan masyarakat tentang keperdulian dan mau mengerti," katanya.

Lebih jauh, Mike mengatakan bahwa terciptanya lagu 'Luka Kita' selain dari kegelisahannya, juga atas ketidak terimaan atas kenyataan selama ini. "Kadang penderitaan sebagian masyarakat diabaikan saja," katanya.

"Penderitaan mereka hanyalah penderitaan mereka semata, tanpa adannya kehadiran negara. Saat itu saya hanya minta tolong sama alam ini. Meminta dengan segala kemampuan yang saya punya untuk bisa diajarin untuk menggunakan kata-kata menjadi bagian yang harus saya sampaikan." ujarnya 

Menurut Mike, bahwa dengan lagu yang dikarangnya, rasa kepedulian bisa diciptakan karena setiap lagu yang di ciptakan lewat jiwa akan sampai pada jiwa pula.

"Setiap lagu-lagu yang kita ciptakan itu jiwa kita. Mungkin momentumnya saat lagu itu tercipta saat saya depresi yang terjadi di Aceh dan terus berkesinambungan bencana-bencana dan penderitaan masyarakat yang diabaikan dan dimana negara tidak hadir. Hal itu menjadi sebuah kecewa kompleksitas dan hinga saat itu memunculkan momentum lagu itu untuk hadir," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES