UB Juara Kompetisi Internasional The Resolution Project di Harvard University

TIMESINDONESIA, AMERIKA SERIKAT – Delapan mahasiswa terbaik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, berhasil lolos mengikuti ajang kelas dunia, yakni Harvard National Model United Nations (HNMUN), yang digelar oleh Harvard University, di Boston, Amerika Serikat.

Diketahui, HNMUN adalah simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar oleh Harvard University, di Boston, Amerika Serikat.

Acara tersebut merupakan konferensi Model United Nations yang tertua, terbesar dan paling prestisius, yang diikuti oleh 2000 delegasi dari 200 Universitas dan 70 negara dari seluruh penjuru dunia.

BACA JUGA: Mahasiswi UB Juarai Kompetisi Harvard National Model di AS

Dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, ada delapan orang mahasiswa yang terpilih menjadi delegasi dalam konferensi yang diadakan pada tanggal 16-19 Februari 2017, di Hotel Boston Park Plaza, Boston, Amerika Serikat.

Delapan mahasiswa tersebut diantaranya, Maya Kirana Putri (FEB 2013), Dinda Asri (FISIP 2013), Kartika Yanuar Budhi (FT 2013), Donny Ramadhan (FKG 2014), Sarah Fatihana Rangkuti (FISIP 2014), Talitha Vanya Sahaly (FH 2014), Fathur Rahman Utomo (FEB 2014), dan Michael Parasian (FISIP 2015).

Untuk tahun ini, para delegasi dari Universitas Brawijaya tersebut mewakili negara Uganda dalam Disarmament and International Security (DISEC), Social, Humanitarian, and Cultural (SOCHUM), Legal Committee, Cabinet people of Bangladesh dan Press Corps.

Pada tahun kelima ini, Tim Universitas Brawijaya berhasil menyabet juara dalam kategori lomba The Resolution Project, bertajuk "Social Venture Challenge".

Project tersebut bertajuk 'DENTMOX' yaitu 'Dental Magic Box with automatic Ultraviolet Basis Sterilizing Innovation' dan berhasil menyingkirkan project-project dari tim unversitas lainnya dari penjuru dunia. 

Dentmox yang diprakarsai oleh Donny Ramadhan itu, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya dengan bekerja sama dengan Fakultas Teknik, Teknik Elektro merupakan teknologi terbaharukan di bidang kesehatan dan kedokteran gigi dilatarbelakangi oleh pemberian layanan kesehatan yang belum merata di daerah-daerah pelosok di Indonesia.

’’Di daerah-daerah pelosok masih sangat banyak yang belum terjamah oleh adanya fasilitas dokter gigi ini yang dikarenakan oleh beberapa faktor,” tulis Donny melalui siaran persnya yang dikirim langsung ke TIMES Indonesia, Minggu (26/2/2017).

Adapun manfaat dari alat medis tersebut jelas Donny, tidak selalu harus bersentuhan langsung dengan objeknya. Namun dapat melalui berbagai media salah satunya penciptaan teknologi yang memudahkan profesi dokter gigi.

’’Jadi, target utama kita kedepan dengan alat ini bisa menjangkau daerah pelosok dan terpencil di penjuru Indonesia sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa dimaksimalkan,” jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement