Batal Demo, Angkutan Umum di Malang Berencana Mediasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rencana aksi unjuk rasa paguyuban pengemudi angkutan umum yang akan digelar besok, Senin (27/2/2017) batal dilaksanakan. Mereka memutuskan untuk melakukan mediasi dengan pimpinan daerah di Kota Malang, Jawa Timur.

Keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan perwakilan pengemudi mikrolet dan taksi se- Kota Malang, hari ini, Minggu (26/2/2017) pagi di kantor Organda, Jalan Terusan Raden Intan, Arjosari Kecamatan Blimbing.

Informasi yang berhasil dihimpun, dalam pertemuan yang membahas rencana unjuk rasa, diputuskan untuk memilih mediasi terkait permasalahan transportasi, khususnya keberadaan angkutan umum berbasis online yang beroperasi di wilayah Kota Malang.

Rencananya, mediasi akan dilakukan di Kantor Pemkot Malang. Perwakilan angkutan umum akan bertemu dengan pihak terkait, yaitu Pemerintah Kota Malang, Polres Malang Kota, dan Kodim Kota Malang.

Pertemuan diikuti perwakilan dari pengemudi mikrolet dari sejumlah jalur yang melintas di wilayah Kota Malang. Selain itu, hadir perwakilan dari sejumlah armada taksi konvensional yang beroperasi di wilayah Malang. 

Hingga berita diturunkan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Kusnadi dan perwakilan pengemudi angkutan umum yang dihubungi, belum memberikan konfirmasi.

Sebelumnya, Paguyuban Pengemudi Angkutan Umum Kota Malang berencana menggelar aksi unjuk rasa pada esok hari di dua titik, yaitu Balaikota Malang dan gedung DPRD Kota Malang. Bahkan, pembicaraan terkait adanya demo angkutan kota ini sempat beredar di media sosial. 

Penolakan terhadap keberadaan transportasi online, baik ojek maupun taksi yang beroperasi di Kota Malang, menjadi pemicunya. Pada Senin pekan lalu, (20/2/2017), ratusan sopir angkutan umum menggelar unjuk rasa memprotes beroperasinya transportasi online di Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement