Peristiwa Nasional

Mau Tahu Kenapa Berita Hoax Tumbuh Subur? Ini Jawabannya

Senin, 27 Februari 2017 - 05:19 | 48.15k
ILUSTRASI: Berita Hoax. (Grafis: TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Berita Hoax. (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berita palsu atau hoax tumbuh subur. Sebuah informasi direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Pemutarbalikan fakta atau pengaburan informasi yang benar dilakukan dengan membanjiri media. Terjadi produksi pesan yang salah untuk menutupi pesan yang benar.

Tumbuh suburnya hoax karena rendahnya literasi atau kemampuan memahami dan menganalisis media. 

Dikutip dari laman Kantor Staf Presiden, ksp.go.id, rendahnya literasi digital menjadi salah satu penyebab meluasnya penyebaran berita hoax di masyarakat. Padahal, pengguna internet di Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai 132,7 juta.

Menurut Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, masyarakat Indonesia merupakan tipikal masyarakat yang suka ngerumpi.  

“Kebiasaan ini tidak salah, namun akan baik jika kesukaan ngerumpi  dibarengi dengan literasi,” ujar Septiaji dalam pertemuan antara aktivis Mafindo dengan Kantor Staf Presiden, Senin (13/2/2017).

Pelaku hoax, kata dia, bisa datang dari manapun, dengan motif yang beragam. "Motifnya macam-macam, ekonomi, ideologi, politik, kebencian, bahkan iseng atau sekadar ingin tampil," terang dia.

Apabila tetap dibiarkan, lanjutnya, hoax bisa menimbulkan kekacauan, penipuan, pembunuhan karakter, perselisihan, bahkan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menyadari hal tersebut, muncul gerakan perlawanan masyarakat terhadap ketidakadilan dan ketidakjujuran di media sosial. Mereka mendeklarasikan Komunitas  Masyarakat Anti Hoax pada 1 Desember 2016.

“Deklarasi itu seperti menyalakan ‘kembang api’ agar masyarakat tahu. Tapi, yang lebih penting sebenarnya adalah merawat agar gerakan ini berkelanjutannya,”  paparnya.

Dia menjelaskan, ada sejumlah tujuan gerakan anti hoax ini, yaitu menghentikan penyebaran berita bohong, menyebarluaskan pemahaman bahaya hoax, mengajak masyarakat untuk cerdas bermedia sosial. 

Selain itu, gerakan ini bertujuan untuk menyediakan ruang partisipasi publik netizen melalui grup diskusi, memberikan solusi teknologi informasi, melakukan advokasi kebijakan kepada pemerintah, serta menjadi perekat bagi lintas komunitas di masyarakat.

Ditegaskannya, gerakan ini independen, bersifat gerakan moral, dan tidak berafiliasi dengan kelompok manapun, sehingga layak didukung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES