Ekonomi

Indonesia Targetkan Rp 39 Triliun dari Pengusaha Australia

Minggu, 26 Februari 2017 - 16:09 | 24.60k
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (Foto: Setkab)
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (Foto: Setkab)

TIMESINDONESIA, SYDNEY – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengungkapkan, sesuai fokus pertemuan bisnis dengan 10 perusahaan dan 2 asosiasi Australia, mereka membahas berbagai macam masalah sektor usaha. Di antaranya pertambangan, khususnya pertambangan emas yang jumlah investasinya besar.

Lembong menyebutkan, di pertambangan emas nilai investasinya antara Rp 7 triliun sampai Rp13 triliun per perusahaan. Saat ini sudah ada 2 perusahaan yang sedang menggarap investasi di sektor tersebut.

Selain itu, menurut Lembong,  ada sektor pariwisata, terutama di pariwisata bahari. Australia punya suatu budaya wisata bahari yang sangat kuat.

Ada perusahaan Australia yang sedang membangun Marina di Lombok dan mencoba untuk membangun di Raja Ampat. Juga ada beberapa perusahaan di sektor consumer goods, jadi merek-merek dari perusahaan minuman dan juga makanan.

”Total investasi yang kita targetkan sekitar di atas Rp 39 triliun dalam 3-5 tahun ke depan. Kalau target itu bisa direalisasikan, akan menjadi lonjakan yang luar biasa dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Lembong.

Untuk sektor pariwisata, diakui Kepala BKPM, wisata bahari sendiri memang jumlah investasinya tidak terlalu besar. Tidak akan banyak berkontribusi pada realisasi target, tapi sangat penting karena membuka sektor-sektor yang baru.

“Wisata bahari itu sangat padat karya, contohnya orang mau naik perahu, perahunya mesti dibersihin dan harus ada pasokan untuk air bersih, cuci pakaian dan hal yang lain, penyediaan makanan, jasa-jasa pendukung,” jelas Lembong.

Selain itu, lanjut Kepala BKPM, pariwisata bisa menghasilkan devisa, misalnya wisatawan mancanegara naik perahu untuk berlayar di kepulauan-kepulauan yang semuanya bayar pakai devisa.

“Jadi meskipun angka investasinya di awal mungkin tidak begitu besar tapi dampak kepada masyarakat, dampak kepada lapangan kerja, dampak kepada penghasilan devisa sangat lumayan,” ujar Lembong. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES