Indonesia Positif Ketahanan Informasi Lingkungan

Bupati Ajak Warga Kelola Sampah Kawasan Wisata

Minggu, 26 Februari 2017 - 12:01 | 66.37k
Bupati Sleman Sri Purnomo (kiri) menyerahkan kantong pilah untuk acara
Bupati Sleman Sri Purnomo (kiri) menyerahkan kantong pilah untuk acara "Bersih-bersih Kaliurang" kepada Ketua Pokdarwis Kaliurang Gunawan. (Foto: ajp timesindonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Lingkungan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Sleman serius mengembangkan kawasan wisata menjadi kawasan yang nyaman. Salah satunya dengan memperhatikan pengelolaan sampah di kawasan wisata. 

Kaliurang sebagai ikon wisata di Kabupaten Sleman tidak terlepas dari masalah sampah.

"Jika tidak dikelola dengan baik, sampah akan menjadi satu masalah. Saya berharap kegiatan ini dapat semakin menumbuhkan kesadaran dan masyarakat dalam menjaga dan mengelola sampah di kawasan wisata Kaliurang sehingga dapat semakin memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat memberikan sambutan kegiatan sosialisasi dan edukasi pengelolaan sampah bertajuk "Bersih-bersih Kaliurang," (25/2) di Aula Wisma Puas Kaliurang.

BACA JUGA: Gelar Klinik Daur Ulang dan Lomba Menggambar

Kegiatan "Bersih-bersih Kaliurang" digelar oleh Perkumpulan Yogyakarta Green and Clean. Ini adalah komunitas pegiat lingkungan dan penggerak bank sampah se-DIY. Kegiatan dilakukan dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017. Kegiatan berlangsung Sabtu-Minggu, 25-26 Februari.

Sri Purnomo juga menegaskan kabupaten yang dipimpinnya memiliki fungsi sebagai daerah penyangga air bagi kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal tersebut menuntut adanya kualitas dan kebersihan lingkungan yang baik.

"Atas nama pribadi maupun jajaran pemerintah Kabupaten Sleman menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kepedulian komunitas sekalian dalam menjaga kenyamanan dan kelestarian lingkungan dan masalah sampah," lanjut Sri Purnomo.

Sri Purnomo berharap langkah Komunitas ini diikuti oleh komponen masyarakat lain dalam menjaga lingkungan. Lebih lanjut Sri Purnomo mengatakan, sebagai kabupaten yang padat penduduknya, sampah menjadi tantangan yang memerlukan perhatian lebih.

Total sampah Sleman kurang lebih 2.500 m3 per hari. Jumlah tersebut dapat lebih besar bila dihitung dari aktivitas yang terjadi. Sebagai Kota Pendidikan dan wisata, jumlah orang yang beraktivitas di Sleman semakin banyak. Timbulan sampah pun makin besar pula.

Menurut Badan Lingkungan Hidup DIY total sampah di Sleman sebesar 8.000 m3/Hari dengan 60℅ di antaranya sampah dari plastik. 

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Kabupaten Sleman guna menanggulangi sampah ini. Mulai dari pembinaan pengelolaan sampah melalui sosialisasi dan pelatihan, penyediaan sarana dan prasarana meliputi pengadaan kompartemen, komposter, mesin pencacah organik, 16 transfer depo, 28 truk sampah, 14 Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3R dan beberapa TPS di wilayah Sleman.

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/02/26/Sri-Purnomo-buapti-sleamanXRwB.jpgBupati Sleman Sri Purnomo (tengah) disambut Ketua Perkumpulan YGC Istiadji Subekti, Sekretaris Perkumpulan YGC Erwan Widyarto (batik hijau) dan panitia lainnya. (Foto: ajp timesindonesia)

"Kita dituntut untuk cerdas dalam mengelola sampah. Ternyata jika dikelola dengan baik sampah bisa memiliki nilai ekonomis. Seperti bisa kita lihat di depan tadi," urai Sri Purnomo di hadapan seratusan warga Kaliurang dan desa sekitarnya.

Di depan ruang pertemuan memang dipajang sejumlah kreasi daur ulang yang dilakukan anggota Perkumpulan Yogyakarta Green and Clean. Juga ada rangkaian ecobricks yang dibentuk meja kursi. Sebelum dan seusai acara, warga banyak yang serius memperhatikan produk daur ulang tersebut. Beberapa di antaranya malah berfoto dengan berdiri di atas kursi ecobricks.

Seusai dibuka oleh Bupati, sosialisasi dan Edukasi pengelolaan sampah diisi oleh Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3E Jawa) Sugeng Priyanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Purwanto dan Tim Perkumpulan YGC. 

Sugeng mengatakan pihaknya sebagai penilai Adipura mempunyai catatan kebersihan berbagai kota di Jawa-Madura. Pengelolaan sampah merupakan satu poin penilaian. Karenanya, Sugeng berharap masyarakat Sleman, terutama Kaliurang, untuk ikut membantu Sleman meraih Adipura. "Tahun ini harus dapat Adipura. Sanggup?" tanya Sugeng disambut koor kesanggupan warga yang hadir.

Sedangkan Purwanto meminta warga Kaliurang untuk membentuk Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM). DLH Sleman siap mendampingi. "Kami bisa memberikan bantuan komposter, mesin pencacah sampah, atau mesin jahit untuk daur ulang jika komunitasnya sudah terbentuk dan berjalan," tegas Purwanto.

Tim Perkumpulan YGC yang diwakili Erwan Widyarto berkomitmen membantu warga dalam pengelolaan sampah. Dikatakan, anggota Perkumpulan memiliki kemampuan menjadi fasilitator pengelolaan sampah hingga daur ulang.

"Kami ingin kehadiran kami ini bukan yang pertama maupun yang terakhir. Monggo yang ingin bersama-sama mengelola sampah, kita bergerak bersama. Bapak-bapak dari P3E Jawa maupun DLH Sleman pasti mendukung langkah kita," tandas Sekretaris Perkumpulan Yogyakarta Green and Clean ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES