Peristiwa Daerah

Gemasaba Ajak Pelajar Jauhi Perilaku Menyimpang

Sabtu, 25 Februari 2017 - 23:35 | 111.91k
Sekertaris Gemasaba Banyuwangi, Abdul Haris Marzuki saat memberikan materi di SMK NU Kabat, Sabtu (25/2/2017). (Foto: Romi S/TIMES Idonesia).
Sekertaris Gemasaba Banyuwangi, Abdul Haris Marzuki saat memberikan materi di SMK NU Kabat, Sabtu (25/2/2017). (Foto: Romi S/TIMES Idonesia).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Prihatin dengan meningkatnya kenakalan remaja, Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar diskusi dan sosialisasi masalah kenakalan remaja di Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMK NU) Kecamatan Kabat, Sabtu (25/2/2017).

Gemasaba menilai, kenakalan remaja saat ini terus meningkat, baik itu kuantitas maupun kualitasnya. Perilaku menyimpang pada pelajar seperti mengkonsumsi minuman beralkohol dan narkoba, serta perilaku seks bebas seolah menjadi hal yang lumrah di kalangan pelajar saat ini.

Arief, Ketua Umum Gemasaba Banyuwangi mengatakan, diperlukan upaya-upaya tertentu seperti peningkatan pengetahuan atau edukasi kepada pelajar mengenai dampak perilaku menyimpang. Edukasi semacam ini diperluan agar pelajar tidak terjerumus pada kenakalan masa remaja yang nantinya merugikan mereka di masa mendatang.

"Diharapkan kegiatan ini mampu mengedukasi siswa-siswi agar bertindak mengarah kearah negatif," kata Arief.

Selain itu, menurut Arief bukan hanya mengedukasi pelajar untuk tidak bertindak menyimpang, pelajat juga diberikan dampak bahaya yang akan terjadi dari perilaku buruk.

"Materi yang diberikan juga tak lepas dari HIV/AIDS, yang bisa terjadi akibat perilaku menyimpang, seperti seks bebas," paparnya.

Dalam sosialisasi HIV/AIDS diisi oleh Sekertaris Gemasaba, Abdul Haris Marzuki, yang juga aktivis pencegahan penyakit menular di kota Banyuwangi.

"Kita pilih tema ini, karena setiap bulan temuan pengidap penyakit menular di tingkat produktif, kisaran 35-40 orang, maka dari itu kegiatan seperti ini dirasa penting," ucap Abdul.

Gemasaba berharap, di masa mendatang, kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan dan dilaksanakan di sekolah-sekolah lain mulai tingkat SD, SMP hingga SMA. "Semakin sering sosialisasi harapannya bisa mengurangi tingkat kenakalan remaja," ucap Abdul.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES