Peristiwa Daerah

Cari Dana untuk Korban Longsor, Sekolah Ini Ngamen Keliling Kampung

Sabtu, 25 Februari 2017 - 19:05 | 42.86k
Pengumpulan dana untuk korban tanah longsor oleh siswa MTs Muhammadiyah 11 Purbalingga, dengan ngamen keliling kampung, Sabtu (25/2/2017) (Foto: Sangad Abdul Salam For Purbalingga TIMES)
Pengumpulan dana untuk korban tanah longsor oleh siswa MTs Muhammadiyah 11 Purbalingga, dengan ngamen keliling kampung, Sabtu (25/2/2017) (Foto: Sangad Abdul Salam For Purbalingga TIMES)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Umumnya para siswa seusai jam sekolah pulang ke rumah. Namun berbeda bagi sebagian siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah 11 Purbalingga, Jawa Tengah ini. Sepulang sekolah mereka justru mengumpulkan dana untuk korban musibah tanah longsor dengan mengamen.

Dengan alat musik dari bambu atau musik kentongan, mereka keliling kampung di Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol. Didampingi guru keseniannya, mereka melakukan kegiatan sejak hari Kamis (23/2/2017) dan rencananya akan di lanjut hingga hari Minggu (26/2/2017) besok.

Sangad Abdul Salam, guru MTs Muhammadiyah 11 Purbalingga, menceritakan, adanya musibah tanah longsor yang terjadi pada hari Minggu 19 Februari 2017 lalu di Dusun Karangwuni RT 12 RW 4 Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol mendorong pihaknya untuk ikut membantu korban musibah.

“Alhamdulillah pada hari pertama ngamen sudah terkumpul uang sebanyak Rp 483.600,- , hari Jumat Rp 654.000,-dan hari ini Sabtu dapat Rp 787.800,- plus Rp 50 ribu. Jadi total selama tiga hari terkumpul Rp 1.975.400,-. Dan rencananya kegiatan ngamen ini akan kami lanjutkan pada hari Ahad besok,” terang Sangad, Sabtu (25/2/2017) sore.

Selain bertujuan untuk membantu para korban bencana, sambung Sangad, yang kedua adalah melatih para siswa dan masyarakat untuk ikut peduli kepada sesama.

“Disamping itu kegiatan tersebut juga ikut melestarikan dan memperkenalkan kesenian musik tradisional yaitu kentongan atau musik tektek kepada masyarakat,” ujar Sangad.

Sangad menambahkan, awalnya ia pesimis karena biasanya mendengar ada orang ngamen, warga langsung tutup pintu. Tapi ternyata sebaliknya, masyarakat meminta untuk lebih lama saat memainkan musik kentongannya.

“Setalah dana terkumpul, rencananya kita melakukan survey dulu ke lokasi musibah. Tujuannya agar bantuanya nanti tepat sasaran dan sesuai kebutuhan serta tidak mubadzir,” tambah Sangad.             

Sementara itu Kepala MTs Muhammadiyah 11 Purbalingga, Anang Triyanto mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya kegiatan ini. 

“Karena melalui kegiatan tersebut siswa siswi MTs Muhammadiyah 11 Purbalingga, bisa berlatih untuk menjadi individu yang mempunyai jiwa sosial tinggi. Dan mudah-mudahan bermanfaat dan menjadi berkah untuk kita semua,” kata Anang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES