Indonesia Positif

Rekatkan Umat, Pengajian Eksekutif Sabilillah Hadirkan Kiai Ma'ruf Amin

Sabtu, 25 Februari 2017 - 08:58 | 49.99k
Prof Dr KH Tholchah Hasan, ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah yang juga penggagas Pengajian Eksekutif. (foto: dok sabilillah for TIMES indonesia)
Prof Dr KH Tholchah Hasan, ketua Dewan Pembina Yayasan Sabilillah yang juga penggagas Pengajian Eksekutif. (foto: dok sabilillah for TIMES indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Yayasan Sabilillah Malang, Jawa Timur, kembali menggelar pengajian khusus untuk para eksekutif. Pengajian ini sebelumnya telah digelar sebanyak sembilan kali pada kurun waktu 2014-2015. Namun beberapa tahun sempat vakum karena berbagai kegiatan di yayasan yang menumpuk.

Setelah hampir setahun tidak menggelar pengajian khusus untuk pera pejabat, profesional, akademisi, politisi, dan militer ini, pada 15 Maret 2017 nanti pengajian bertajuk "Pengajian Eksekutif Malang Raya" ini akan kembali dihelat. Kali ini menghadirkan Ketua MUI Pusat yang juga Rais Aam PB NU Dr KH Ma'ruf Amin dan Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo.

Apa yang membedakan Pengajian Eksekutif Malang Raya dengan pengajian lain pada umumnya? Ketua III Yayasan Sabilillah Malang Prof Dr Mas'ud Said mengatakan, pada prinsipnya pengajian ini sama dengan yang lain dari sisi konten. Namun ada kekhasan di pengajian eksekutif ini. Yakni dari sisi segmentasi, audien, dan pembicaranya.

"Pengajian Eksekutif ini merupakan pengajian khusus. Karena pengajian khusus, maka para pesertanya juga khusus, dan pembicara yang juga khusus. Termasuk pengemasan susunan acara yang dirancang khusus untuk para Eksekutif Malang Raya,'' papar Mas'ud yang juga staf ahli di Kementerian Sosial RI ini.

Karena itu, sambung Mas'ud, diikutkannya kata eksekutif pada Pengajian Eksekutif ini telah disepakati bersama dalam pengajian perdana. "Ini adalah sebuah label yang membedakan antara pengajian umum (untuk masyarakat umum) dan pengajian khusus (untuk masyarakat khusus),'' tambah guru besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Eksekutif, jelas Mas'ud, dimaksudkan untuk para pemilik kekuatan (Power) dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam menjalankan amanah rakyat. Lalu, bisa juga diartikan untuk para tokoh masyarakat Malang Raya, para akademisi, para pelaku bisnis, pengusaha Malang Raya, dan para Aghnia’ (berharta). 

Mereka berkumpul dalam satu forum untuk bersama-sama mencari solusi atas permasalahan-permasalahan keumatan guna mewujudkan Islam sebagai rahmatallil alamin dan manusia sebagai kholifah fil ardhi. "Ini tujuan besarnya. Kita bersama-sama merajut tali silaturahmi dalam bingkai Islam rahmatan lil 'alamin,'' tandasnya.

Secara khusus, tambah Mas'ud, Pengajian Eksekutif Malang Raya yang digagas Yayasan Sabilillah Malang pada awal 2010 ini memiliki harapan utama. Yakni, terbentuknya Masyarakat Sabilillah. 

"Apa itu? Yakni orang-orang yang berjuang di jalan Allah dalam satu forum kebersamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, lalu bersama-sama memberikan manfaat kepada manusia dan alam sekitar. Khoirunnaas anfau’hum linnaas. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat kepada manusia yang lain,'' jelas Mas'ud.

Hingga saat ini, Pengajian Eksekutif Malang Raya telah melaksanakan sembilan kali. Pembicara yang hadir pun beragam. Mulai dari pejabat negara, kiai, hingga wakil presiden. Di antaranya, Wapres RI Jusuf Kalla, Ketua MK Mahfud MD, KH Ma'ruf Amin, dan banyak lagi tokoh yang hadir.

Pada periode ini, Pengajian Eksekutif Malang Raya didukung oleh banyak pihak. Di antaranya TIMES Indonesia Network (TIN), media online berjaringan dengan 220 jaringan di Indonesia, Harian Radar Malang (Jawa Pos Grup), PC NU Kota Malang, pemda se-Malang Raya, dan sejumlah elemen masyarakat lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES