Wisata

Keren, Akan Ada Wisata Syariah di Banyuwangi

Jumat, 24 Februari 2017 - 14:09 | 70.49k
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas bersama jajaran saat berkunjung ke pulau Santen, di Kelurahan Karangrejo. (Foto : Syamsul Arifin/TIMESIndonesia)
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas bersama jajaran saat berkunjung ke pulau Santen, di Kelurahan Karangrejo. (Foto : Syamsul Arifin/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bukan Banyuwangi jika tidak terus berinovasi. Termasuk dalam sektor yang terus moncer hingga mancanegara, yakni pariwisata.

Yang terbaru, Kabupaten bertajuk 'The Sunrise of Java' ini menyiapkan konsep pariwisata syariah di pantai Pandanan tak jauh dari Pulau Santen.

”Kami kembangkan menjadi wisata pantai khusus ‎kaum hawa (beach club for women) yang syari," ucap Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Jumat (24/2/2017).

Dijelaskan, ide gemilang tersebut muncul saat orang nomor 1 di Bumi Blambangan, bertemu dengan pengusaha asal Qatar. Saat itu Anas ditanya adakah pantai di Indonesia yang berkonsep syar'i, mengingat pasarnya yang besar. Dari situ niatan mengembangkan konsep pariwisata syariah tercetus.

Dengan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama muslim, dipastikan langkah ini sangat berpotensi menggerakan perekonomian hingga tataran bawah.

Gayung bersambut, saat Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur pertengahan Januari lalu langsung mengapresiasi gagasan tersebut.

"Konsep tersebut nantinya bakal disebut sebagai beach club for women," jelasnya.

Prinsipnya, kata Anas, konsep ini adalah syariah tourism. Namun sengaja dibranding pantai khusus perempuan sebagai bagian dari strategi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Apalagi prospek pasar wisatawan perempuan memang cukup bagus. Terbukti, dalam skala dunia, tren tersebut terus meningkat.

Di Indonesia sendiri, ada lebih dari 120 juta perempuan, dan dari jumlah itu mayoritas membutuhkan destinasi di mana dia bisa nyaman berekspresi tanpa privasi terganggu.

Memastikan semua berjalan mulus, seluruh pekerja di pantai Pandanan wajib perempuan. Mulai penyedia jasa kuliner hingga petugas kebersihan.

”Sekarang sedang ditata konsepnya secara bertahap. Untuk Pulau Santen kita tata dulu, keroyokan semua dinas, dari aspek pendidikan, kesehatan, UMKM, hingga infrastrukturnya,” gamblang Anas.

Disebutkan, potensi wisata halal cukup besar. Populasi umat Islam di dunia sekitar 1,6 miliar jiwa dan bakal terus bertambah. Belanja wisata halal pada 2012 mencapai US$ 137 miliar.

”Saya juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Pariwisata Pak Arief Yahya. Beliau bilang, wisatawan muslim dari Timur Tengah nilai belanjanya cukup besar, rata-rata US$ 1.200 per orang per kunjungan,” katanya.

Untuk mendukung pariwisata halal tersebut, sambung Anas, sejumlah hal perlu dilakukan. Di antaranya mendorong sertifikasi halal untuk hotel dan restoran.

”Thailand itu meski bukan negara yang mayoritas penduduknya muslim, punya 100 hotel dan restoran bersertifikat halal. Jadi sekali lagi, ini bukan soal SARA di dunia wisata, tapi bicara segmen pasar. Di Singapura bahkan ada lebih dari 2.500 hotel dan restoran yang bersertifikat halal. Saya akan bicara ke sejumlah pemilik hotel di Banyuwangi untuk urus sertifikasi halal ke asosiasi terkait. Saya juga akan meminta bantuan MUI dan ormas keagamaan untuk men supervisi ini,” ujar Kepala Daerah dengan segudang prestasi ini.

Jika penataan pantai khusus perempuan ini sukses, Bupati optimis, bakal menjadi penyedot wisatawan perempuan dari dalam dan luar negeri. Bahkan tidak hanya kaum hawa, satu keluarga bisa tertarik ke Banyuwangi.

”Dari aspek pasar, perempuan punya kekuatan luar biasa. Perempuan sangat memengaruhi keputusan kelompok dan keluarganya dalam berbelanja berbagai hal, dari membeli makanan, mobil, sampai berwisata. Intinya, kalau sudah bisa menggaet kaum perempuan, satu keluarga dan grup bisa ikut semua. Dan itu yang kami harapkan karena family tourism dampaknya besar. Belanja family tourism lima kali lebih besar daripada wisatawan individu," pungkas Anas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES