Peristiwa Daerah

Ini Konsep Pengelolaan Pulau Tabuhan yang Disyaratkan Pemkab

Jumat, 24 Februari 2017 - 10:05 | 89.71k
Sejumlah wisatawan asing sedang menikmati suasana pulau Tabuhan, di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. (Foto : Syamsul Arifin/TIMESIndonesia)
Sejumlah wisatawan asing sedang menikmati suasana pulau Tabuhan, di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. (Foto : Syamsul Arifin/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur akan mulai melakukan penataan secara lebih terpadu di Pulau Tabuhan, di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Pulau Tabuhan adalah sebuah pulau kecil tak berpenghuni dengan pantai berpasir putih dan pemandangan bawah laut yang indah.

Pulau  tersebut akan dikelola dengan memadukan aspek komersial (ekonomi) dan sosial.

BACA JUGA: Pemkab Banyuwangi: Tidak Benar Pulau Tabuhan Jadi Wisata Buka-bukaan

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pulau Tabuhan mempunyai potensi yang luar biasa untuk dikembangkan.

”Kami tawarkan pengelolaannya kepada investor dengan kualifikasi tertentu. Di antaranya, punya pengalaman di dunia wisata, network bagus, dan berkomitmen memberdayakan masyarakat. Poin pemberdayaan kami garis bawahi, karena kami ingin investor dengan visi kewirausahaan sosial, antara oritentasi bisnis dan pemberdayaan seimbang,” katanya, Jumat (24/2/2017).

Anas menambahkan, hanya sebagian pulau yang ditawarkan pengelolaannya ke swasta, yaitu 3-4 hektar. Adapun lainnya tetap bisa dimanfaatkan secara nonkomersial alias tidak berbayar.

”Jadi nanti dikembangkan menjadi resor-resor. Mirip di Maladewa. Segmentasinya adalah wisatawan asing," cetus Bupati dengan segudang inovasi ini.

BACA JUGA: Ulama NU: Wisata Buka-bukaan Pulau Tabuhan Perlu Dikaji Ulang

Mengapa dikelola oleh pihak ketiga? Karena dinilai akan lebih profesional. Dan yang tak kalah penting, kunci sukses bisnis wisata adalah jaringan. Dengan pengelolaan ditangani pihak yang punya rekam jejak panjang di industri pariwisata, tentu pengelolaannya akan lebih bagus.

"Pemda tidak mungkin mengelola ini karena keterbatasan banyak hal, mulai dari SDM, dana, sampai budaya kerja,” ujarnya.

Dicontohkan, pengelolaan Hotel Blambangan di pusat kota Banyuwangi.

Hotel tersebut dulunya adalah aset pemda yang kurang terurus, tapi setelah diperbaiki dan dikelola pihak ketiga yang telah berpengalaman dalam hal manajemen hotel, kini mampu menjadi ikon, penyumbang PAD, dan penyerap tenaga kerja dari lulusan SMK jurusan perhotelan yang ada di Banyuwangi.

Nantinya, sambung Anas, investor harus membayar hak pengelolaan Pulau Tabuhan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya 5 tahun. Harga sewa dihitung berdasarkan penilaian sesuai regulasi.

”Appraisal-nya melibatkan tim aset daerah, penghitungannya sesuai aturan, dan pasti kita konsultasikan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” papar Anas.

Investor juga diwajibkan memberdayakan masyarakat Banyuwangi. Sebelum dinyatakan berhak mengelola pulau indah itu, mereka diwajibkan mencari tenaga kerja lokal.

”Silahkan kami punya SMK dan Politeknik jurusan pariwisata dan perhotelan. Pilih yang terbaik dari sisi bahasa, manajemen, dan ilmu teknisnya. Selain itu, nanti bisa menyerap produk UMKM, seperti furnitur, sabun, alat masak, tusuk gigi, dan sebagainya,” gamblang Bupati berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) ini.

Dengan demikian, terdapat banyak manfaat, mulai pemberdayaan, penyerapan tenaga kerja, menambah PAD untuk pembangunan daerah, hingga meningkatkan kunjungan turis yang pasti ikut menggerakkan ekonomi lokal.

”Sudah ada beberapa investor tertarik, di antaranya dari Singapura. Ada juga dari lokal, kami ingin membuka seluas mungkin, seperti ke perusahaan macam Ancol, BUMN Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Grup Alila atau siapapun. Nanti ada beauty contest, siapa yang paling tepat akan kita pilih,” tegas Anas.

Sebagai informasi, Pulau Tabuhan adalah pulau kecil tidak berpenghuni di wilayah utara Banyuwangi. Untuk menyeberang, dibutuhkan waktu 20 menit menggunakan kapal wisata yang disediakan warga.

Wisatawan bisa menikmati pemandangan menawan gradasi warna laut mulai hijau, biru muda, sampai biru tua. Biota lautnya menawan. Pemandangan indah itu bisa dinikmati hanya dengan kedalaman 50 sentimeter, sangat memanjakan wisatawan yang gemar snorkeling dan diving. Bagaimana, anda tertarik untuk menyewa?. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES