Disbudpar Tulungagung Gandeng TIMES Indonesia Gali Potensi Wisata

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tulungagung, Jawa Timur, menggandeng TIMES Indonesia Network (TIN) untuk mempromosikan potensi pariwisata Tulungagung. Beberapa saat lalu (23/2/2017) penandantanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan kedua belah pihak di Kantor Disbudpar, kompleks GOR Lembu Peteng di Jl Soekarno Hatta, Tulungagung.

Disbudpar menggunakan aplikasi Aplikasi Jurnalisme Positif (AJP) TIN untuk menyampaikan potensi potensi pariwista di Tulungagung agar lebih dikenal secara luas. Baik nasional maupun internasional dengan memanfaatkan jaringan Times Indonesia yang tersebar di 220 daerah di seluruh Indonesia dan luar negeri.

MoU dilakukan langsung oleh Kepala Disbudpar Tulungagung Drs Heru Santoso MM dan Manajer Pengembangan Bisnis TIN Imam Fauzi Surahmat. Hadir turut menyaksikan MoU itu Kasie Promosi Disbudpar Andri Syambudi SE dan sejumlah staf.

Kepala Disbudpar Tulungagung Drs Heru Santoso MM menjelaskan, dalam pengembangan potensi pariwisata daerah di era keterbukaan informasi saat ini, peran media sangat dibutuhkan. Karena itu pemerintah daerah, dalam hal ini disbudpar, harus mampu berinovasi dan beradaptasi terhadap cara cara promosinya yang up to date.  

"Promosi di era globalisasi dan digital ini tidak bisa hanya menggunakan cara-cara konvensional jika memang ingin mengenalkan Tulungagung pada dunia, khususnya memajukan pariwisatanya,'' tandas Heru.

Sementara, Imam fauzi menyampaikan, dengan kredibiltas dan profesionalitas yang sudah terbangun selama ini sebagai media online yang terpercaya, TIMES Indonesia akan menjawab kepercayaan yang diberikan oleh Disbudpar Tulungagung.

"Komitmen kami adalah membantu daerah, khususnya Tulungagung, dalam menggali potensi wisatanya melalui informasi. Banyak sekali informasi pariwisata yang sangat positif dari Tulungagung ini,'' jelas Fauzi.

Tulungagung ini, sambung Imam, dikenal sebagai kota yang banyak potensi. Selain dikenal dengan tradisi kopi cethe-nya, kota ini sebenrnya mempunyai potensi kelas dunia. Yakni adanya situs manusia purba Homo Wajakensis. Sayangnya, minimnya informasi tentang itu masih belum banyak.

"Inilah yang perlu kita gali agar hal-hal yang tersembunyi ini bisa diketahui banyak orang melalui akses informasi digital. Dan kami siap mengawalnya,'' tambah Fauzi.

Terpisah, Direktur Pengembangan Bisnis dan Kerjasama TIN Sri Widji Wahyuning Utami, menyambut baik kerjasama ini. "Komitmen kami seperti yang telah dikerjasamakan dengan Bappenas RI bahwa membangun Indonesia dari pinggir harus dilakukan dengan penerapan teknologi informasi yang tersistem dan sustainabel. Dan, Disbudpar Tulungagung ini telah memulainya, kami akan membantu semaksimal mungkin untuk pariwisata Tulungagung,'' ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement