Peristiwa Nasional

NTB Jadi Lokasi Proyek Produksi Beras Nasional

Selasa, 21 Februari 2017 - 18:22 | 37.64k
Presiden Joko Widodo (Foto: Setkab)
Presiden Joko Widodo (Foto: Setkab)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) patut berbangga. Pemerintah Indonesia menilai, provinsi yang dipimpin Dr TG Zainul Majdi ini menjadi provinsi yang dinilai tumbuh sangat pesat dalam tiga tahun terakhir. Bahkan dalam tiga tahun berturut-turut perekonomian NTB tumbuh lebih tinggi dari perekonomian nasional.

Apresiasi itu diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas tentang Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi NTB, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/2) sore.

”Jadi pada 2015 (tumbuh) 9,2%, lalu pada 2016 (tumbuh) 5,81%. Tetap masih di atas rata-rata nasional kita,” kata Jokowi setelah mendapatkan jawaban dari gubernur NTB.

Jokowi pun minta momentum pertumbuhan yang tinggi itu harus terus dijaga. Lalu ditingkatkan lagi dan harus juga terus diperhatikan aspek pemerataan ekonomi. Khususnya dalam meningkatkan pendapatan warga maupun menurunkan angka kemiskinan di NTB.

Pendapatan per kapita masyarakat NTB saat ini Rp 23,74 juta/tahun atau setengah dari rata-rata nasional. Begitu juga dengan penduduk miskin, terus menurun dari waktu ke waktu.

Untuk itu, Jokowi minta kepada seluruh kementerian dan untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama, secara sektoral perekonomian di NTB disokong oleh sektor pertanian, ini 24 persen, sektor pertambangan 15 persen, dan perdagangan dan eceran 13 persen.

“Besarnya sumbangan sektor pertanian dalam menggerakkan perekonomian daerah di NTB harus terus ditingkatkan, sehingga NTB tetap bisa menjadi salah satu daerah penghasil utama beras di Indonesia,” pinta Jokowi.

Ia pun meminta agar pembangunan infrastruktur pertanian, seperti bendungan, waduk dan saluran irigasi bisa terus dilanjutkan dan diprioritaskan, termasuk penyiapan sarana prasarana pertanian.

Sementara terkait dengan sektor pertambangan, Presiden Jokowi meminta agar betul-betul bisa berkontribusi pada penciptaan nilai tambah di daerah. Bukan hanya pada penyerapan tenaga kerja, tapi juga dalam menggerakkan multiplier effect, baik untuk pengembangan industri turunannya, maupun dalam menggerakkan ekonomi di sekitar wilayah tambang.

Terakhir, yang berkaitan dengan kawasan ekonomi khusus pariwisata di Mandalika, Jokowi minta dalam ratas tersebut bisa diselesaikan berbagai hambatan yang terjadi di proyek pembangunan infrastruktur penunjangnya.

Jokowi meyakini, kesiapan infrastruktur, termasuk pengembangan Bandara Internasiona Lombok, pembangunan infrastuktur air bersih dan listrik akan berdampak pada kecepatan pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Mandalika.

“Saya juga minta agar dalam pengembangan sektor pariwisata di Kawasan Mandalika ini betul-betul memperhatikan dampaknya bagi ekonomi rakyat, terutama sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),” tandas Jokowi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES