Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

Inspektorat Bondowoso Lakukan Pendampingan Pengelolaan BOS

Selasa, 21 Februari 2017 - 16:36 | 193.20k
Kepala Inspektorat Bondowoso Ir Wahyudi Tri Atmadji MM saat terjun langsung bersama 10 auditor lain dalam melakukan pembinaan BOS. (foto: Angga/Times Indonesia)
Kepala Inspektorat Bondowoso Ir Wahyudi Tri Atmadji MM saat terjun langsung bersama 10 auditor lain dalam melakukan pembinaan BOS. (foto: Angga/Times Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Inspektorat Kabupaten Bondowoso terus melakukan pembinaan dan pendampingan khusus untuk membantu sekolah membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ini dilakukan karena BOS yang dikelola mulai Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi atensi khusus Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Hal ini disampaikan Kepala Inspektorat Bondowoso Ir Wahyudi Tri Atmadji MM saat ditemui TIMES Indonesia saat melakukan pembinaan pada seluruh sekolah pengelola BOS di Aula Inspektorat, Selasa (21/02/2017).

“Saat ini BOS menjadi salah satu atensi BPK, sehingga jika sebelumnya BOS tidak masuk dalam buku APBD, maka saat ini wajib masuk Buku APBD Bondowoso untuk dilakukan pemeriksaan oleh BPK,” katanya.

Wahyudi mengungkapkan saat ini di Bondowoso ada 600 lembaga yang mengelola dana BOS, sehingga untuk melakukan pembinaan pihaknya menyediakan sedikitnya 10 auditor handal dalam melakukan pembinaan dan pendampingan.

Akibat terbatasnya tenaga auditor yang dimiliki, Wahyudi mengatakan maka pembinaan dilakukan secara marathon tanpa kenal waktu hingga di luar jam kerja.

“Dengan pembinaan yang kita lakukan mulai bulan Januari yang lalu, saat ini dari 600 lembaga sudah tinggal 44 lembaga yang belum selesai dan secepatkan akan kita selesaikan karena akan segera dilakukan pemeriksaan oleh BPK,” ungkapnya.

Sebenarnya menurut Wahyudi, pada tahun lalu Inspektorat sudah melakukan pembinaan pada lembaga pengelola BOS, namun karena saat ini belum wajib masuk dalam buku APBD dan tidak menjadi atensi khusus dari BPK untuk melakukan pemeriksaan, maka pembinaan dan pendampingan tidak begitu maksimal seperti tahun ini.

Beberapa materi yang menjadi bahan utama untuk pemeriksaan, menurut mantan Kadishutbun ini, diantaranya sesuai item pengelolaan dalam peruntukan dana BOS yaitu untuk persediaan dan pengadaan barang.

Karena memang minimnya kemampuan pengelola sekolah untuk bidang pengetahuan pengadaan barang, maka pada bidang ini yang dilakukan pembinaan secara khusus.

“Untuk anggaran persediaan sudah kita lakukan pembinaan dan hampir selesai, sedangkan untuk pengadaan barang, karena memang bidang ini yang kurang dipahami maka kami lakukan pembinaan khusus,” ujarnya.

Pembinaan dan pendampingan oleh para auditor ini menurut Wahyudi, sangat penting dilakukan dalam rangka mempertahakan predikat Bondowoso dalam pengelolaan keuangan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sudah diraih beberapa kali dalam masa kepemimpinan Bupati Amin
Said Husni.

“Tentu kami melakukan pembinaan dan pendampingan ini untuk mempertahankan predikit Bondowoso yang sud ah meraih Opini WTP beberapa kali,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pengelola dana BOS yang ditemui Times Indonesia disela Pembinaan di Aula Lantai 2 Inspektorat Bondowoso mengaku senang dengan pembinaan dan pendampingan dari para auditor ahli Inspektorat Bondowoso, karena dengan begitu bisa mempersiapkan diri sebelum dilakukan pemeriksaan oleh BPK.

“Kami tentu senang dengan pembinaan ini mas, karena selain kami memang tidak ahli dalam pengelolaan anggaran juga bisa mempersiapkan diri menghadapi pemeriksaan BPK,” kata salah satu pengelola BOS SD dari Kecamatan Tegalampel.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES