Peristiwa Daerah

Pemuda Pulau Santen Membuat Perahu dari Botol Bekas

Selasa, 21 Februari 2017 - 15:54 | 45.82k
Jessi (kanan) mengisi sampah plastik ke dalam botol air mineral bekas yang akan digunakan untuk membuat perahu. (Foto: Ahmad Su’udi/TIMES Indonesia)
Jessi (kanan) mengisi sampah plastik ke dalam botol air mineral bekas yang akan digunakan untuk membuat perahu. (Foto: Ahmad Su’udi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Solusi untuk mengurangi dampak buruk sampah terus dilakukan berbagai pihak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Salah satunya pemuda Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, di mana tempat itu memang banyak menerima sampah plastik dari laut atau dari muara sungai setempat.

Kepada TIMES Indonesia, Andre Saputra salah satu pegiat mengatakan, pihaknya sedang membuat perahu dari barang bekas yang nantinya bisa digunakan memancing di sungai atau dinaiki wisatawan berkeliling hutan mangrove. Dengan perahu itu, wisatawan bisa leluasa menikmati hadir di antara akar-akar mangrove, melihat warga mencari kerang dan memandang sunset sore hari.

“Kita mau buat satu stand up board berukuran 2 x 1 meter yang membutuhkan 70 botol bekas kemasan air mineral ukuran satu liter,” kata Andre, Selasa (21/2/2017).

Pihaknya tidak hanya memanfaatkan botol kosong, melainkan diisi dengan plastik kresek atau plastik kemasan yang dipotong kecil-kecil. Dengan cara itu satu botol air mineral ukuran besar bisa diisi hingga dua kilogram plastik bekas.

“Kita berusaha membuat sampah yang dianggap buruk menjadi sesuatu yang bermanfaat.” kata Andre.

Jessi pegiat lain asal Kupang, Nusa Tenggara Timur mengatakan satu perahu yang sedang mereka buat ditargetkan selesai pertengahan Maret mendatang. Sampah plastik didapat dari pemungutan di pantai dan muara sungai setempat.

“Kita juga menerima sedekah sampah dari warga. Ini dua karung putih tambah satu kresek merah sampah plastik, kalau dipadatkan bisa dimasukkan dalam satu botol” kata Jessi.

Pemuda-pemudi Pulau Santen berharap, dengan ini sampah di lingkungannya bisa berkurang sehingga wisatawan yang datang bisa lebih nyaman. Tambah lagi, sampah justru bisa dimanfaatkan dalam memberi pengalaman wisata baru pada pengunjung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES