Peristiwa Daerah

Bengawan Jero Meluap, Lima Sekolah Diliburkan

Selasa, 21 Februari 2017 - 10:15 | 70.70k
Sekolah kebanjiran, MI Khozainul Ulum, di Desa Bojoasri meliburkan siswanya. (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Sekolah kebanjiran, MI Khozainul Ulum, di Desa Bojoasri meliburkan siswanya. (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Banjir yang menerjang lima kecamatan akibat luapan Sungai Bengawan Jero, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, membuat lima sekolah terpaksa meliburkan sebagian siswanya dalam beberapa hari terakhir. 

Empat sekolah itu berada di Kecamatan Turi, yakni, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum, dan SDN Putat Kumpul, yang terletak di Desa Putat serta, MI Miftahul Huda, di Desa Kepudibener. Sementara dua sekolah lainnya berada di Kecamatan Kalitengah, yakni MI Khozainul Ulum, di Desa Bojoasri dan MI Darul Ulum di Desa Jelak Catur. 

"Kami liburkan sementara tiga hari ke depan, itu untuk krlas I sampai kelas III," kata Kepala Sekolah MI Miftahul Ulum, Sutrisno, Selasa (21/2/2017). 

Banjir-sekolahfCrJp.jpg

Menurut dia, para siswa diliburkan karena debit air di Sungai Bengawan Jero yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo yang sempat surut, namun kembali naik karena tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. 

"Enam kelas yang terendam, tingginya ada yang 20 cm ada juga yang 30 cm. Kalau surut nanti akan kembali masuk sekolah," ujarnya membeberkan. 

Lebih lanjut, Sutrisno menjelaskan, di sekolah ini, sudah lebih dari sepekan terandam banjir luapan Sungai Bengawan Jero, sehingga proses belajar mengajar menjadi terganggu. "Ya tetap masuk sekolah terpaksa pakai sandal jepit," tuturnya.

MI-Miftahul-Ulum0FSyj.jpg

Ungkapan senada juga disampaikan Kepala Sekolah MI Khozainul Ulum, di Desa Bojoasri, Hamim. "Iya terpaksa kita liburkan kelas I sampai III karena masih kecil," ucapnya. 

Sebab, apabila dipaksaka  tetap masuk sekolah, maka seragam mereka akan basah karena ketinggian air. "Kelas yang ditempati untuk kelas 1 sampai 3 yang sebelah barat itu dalamnya sampai 30 centimeter," kata dia. 

Namun, libur tidak berlaku bagi para siswa MTs, meski ruang kelas tergenang. "Kalau yang sebelah timur kedalaman di dalam ruang kelas 20 centimeter, tidak diliburkan karena sudah besar-besar MTs," ujar Hamim. 

Sekolah-banjir4ptyD.jpg

Kondisi serupa juga diberlakukan di MI Darul Ulum di Desa Jelak Catur. Satu di antara Guru MI Darul Ulum di Desa Jelak Catur, Mochtar mengaku, siswa kelas I sampai kelas IV diliburkan. "Iya diliburan, karena banjirnya sudah tinggi," ucapnya singkat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES