Peristiwa Nasional

Dana Rp 36 Miliar untuk Beasiswa Santri Berprestasi

Senin, 20 Februari 2017 - 12:26 | 22.82k
ILUSTRASI: Santri. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Santri. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kabar gembira bagi para santri di Indonesia. Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren tahun ini menganggarkan dana Rp 36 miliar untuk membiayai Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).

"Anggaran ini untuk beasiswa 1.138 santri yang masih berlangsung serta 250 santri baru yang akan diterima pada tahun ini," kata Kasubdit Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren Kemenag Ainur Rofiq, di Jakarta.

PBSB dibuka oleh Kementerian Agama sejak tahun 2005. Hingga kini, tidak kurang dari 3.800 santri telah mendapatkan akses untuk belajar di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Mulai dari UIN, ITB, UGM, UNAIR, ITS, dan perguruan tinggi lainnya.

Tidak sedikit pula dari mereka yang sudah lulus kini berkiprah sebagai profesional pada bidangnya masing-masing, mulai dari teknokrat, dokter, pendidik pesantren dan madrasah, serta lainnya. Bahkan, banyak juga yang saat ini meneruskan kuliah di luar negeri, Eropa dan Asia.

Menurut Rofiq, sasaran PBSB adalah santri pondok pesantren yang terdaftar resmi di Kemenag serta memiliki nomor statistik pondok pesantren (NSPP). Selain itu, santri tersebut juga harus tinggal di pesantren (mukim), minimal selama 2 tahun.

Mereka yang bisa mendaftar tahun ini adalah para santri yang juga siswa tingkat akhir dan lulus pada tahun 2017 di Madrasah Aliyah binaan pondok pesantren. Atau, santri lulusan pesantren muadalah/pesantren salafiyah dengan ijazah Paket C yang diselenggarakan oleh pondok pesantren.

Khusus para santri yang akan mendaftar di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur, mereka harus hafal (hafiz) Quran minimal 10 juz.

"Santri lulusan SMA/SMK belum bisa mengikuti program beasiswa ini karena programnya bersifat afirmasi bagi santri yang selama ini kurang tersentuh atau kurang memperoleh kesempatan untuk mendapatkan akses ke pendidikan tinggi yang bermutu," kata Rofiq.

Bagi para santri yang lulus seleksi dan diterima di perguruan tinggi, lanjut Rofiq, mereka akan mendapatkan beasiswa berupa biaya kuliah sampai selesai serta living cost (biaya hidup) selama menjadi mahasiswa. Bahkan, khusus untuk program studi yang memerlukan tambahan pendidikan khusus, seperti kedokteran, Kemenag juga akan menyediakan anggarannya sampai mereka benar-benar lulus sebagai dokter. Pendaftaran PBSB dibuka pada akhir Maret 2017. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES