Peristiwa Daerah

Masyarakat Lamongan Kumpulkan Uang untuk Bangun Jalan Nasional

Senin, 20 Februari 2017 - 09:45 | 78.76k
Masyarakat mengumpulkan koin untuk pembangunan jalan nasional Lamongan-Babat, Senin (20/2/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Masyarakat mengumpulkan koin untuk pembangunan jalan nasional Lamongan-Babat, Senin (20/2/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ratusan massa masyarakat melakukan aksi "sedekah sosial ruwatan jalan nasional" di Jalan Nasional Lamongan - Babat, tepatnya di Desa Karanglangit, Kecamatan Turi, dan Desa Waru Kulo, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. 

Dalam aksinya, masyarakat yang mengatasnamkan "Gerakan Pengguna Jalan Nasional" melakukan menggalang pengumpulkan uang recehan untuk diserahkan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

NAMA_FILE_GAMBARMassa memblokade jalan nasional. (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

Aksi mengumpulkan uang receh tersebut untuk menyindir BBPJN VIII, Kementerian PUPR. Uang tersebut juga dimaksudkan sebagai dana pembangunan jalan nasional yang penuh lubang. 

"Kami bergerak menggalang aksi sedekah sosial, untuk sekedar membantu pemerintah pusat agar dapat secepatnya menangani kerusakan jalan nasional," kata korlap aksi di lokasi, M Zainal Abidin, Senin (20/2/2017). 

Selain mengumpulkan uang, peserta aksi juga menancapkan batu nisan sebagai simbol matinya hati nurani Pemerintah Pusat yang tidak memikirkan nasib rakyat.

"Melalui aksi sedekah sosial ini, kami menuntut kepada pemerintah pusat untuk peduli dan benar-benar memperhatikan atas segala kerugian yang dialami masyarakat Lamongan," ujarnya.

NAMA_FILE_GAMBARMassa makan tumpeng ruwatan jalan nasional. (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

Tak hanya itu, mereka juga membawa tumpeng, yang selanjutnya di makan secara bersama-sama sebagai bentuk ruwatan atas jalan nasional. "Banyak jalan yang rusak, banyak jalan yang bolong, padahal kita sudah bayar pajak, tapi apa yang diberikan tidak sesuai," ujar salah satu orator. 

Menurut mereka, banyaknya jalan yang berlubang, menimbulkan banyak korban kecelakaan. "Harus berapa banyak korban yang tewas, harus berapa banyak nyawa yang ditumbalkan akibat jalan berlubang," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ardiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES