TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemilihan Walikota Jambi akan dilangsungkan pada tahun 2018 akan datang, sejumlah kandidat kuat diprediksi bakal muncul diantaranya Walikota Jambi (Petahana) H. Syarif Fasha, ME, dan Abdullah Sani (Wawako Kota Jambi). Namun demikian, petahana H. Syarif Fasha, ME dinilai paling berpeluang untuk memenangkan Pilwako Jambi 2018 jika maju kembali.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Kajian Opini Publik Rumah Citra Indonesia (RCI) Muhammad Zulfikar kepada TIMES Indonesia, Senin (20/2/2017).
Menurutnya alasan petahana H. Syarif Fasha, ME bisa memenangkan pilwako Jambi didasarkan pada kinerja Walikota selama menjabat selama tiga tahun terakhir untuk kota Jambi. "Kinerja Walikota Jambi H. Syarif Fasha, ME dinilai sudah terbukti nyata membangun Kota Jambi,"katanya.
Diantaranya yang menonjol adalah Smart City, untuk mendukung pelayanan dan kebutuhan masyarakat akan teknologi informasi, Pemerintah Kota Jambi membangun sistem komunikasi informasi modern berbasis SmartCity.
"Saat ini Pemerintah telah mengembangkan aplikasi pelayanan publik, diantaranya E- Planning, E- Pelaporan dan Penganggaran, E - Reporting (via WA), E - Pegawai (Simpeg), E - Procurement (LPSE), Pembayaran Pajak Online (PBB & BPHTB), Pelayanan Perizinan On-line, Registrasi Pendaftaran Siswa Baru, SMS-Centre, Info Lowongan Kerja On-Line, Aplikasi Rencana Anggaran, Aset dan Keuangan Daerah, CCTV (kondisi lalu lintas dan aktivitas masyarakat), WI-FI Gratis Ruang Publik dan Sistim Informasi Kesehatan Daerah,"katanya.
Sementara, Direktur Riset RCI Nindy mengatakan pada Tahun 2015 melakukan peluncuran sekolah swasta gratis yang merupakan pengembangan sekolah gratis negeri, yang tidak hanya gratis SPP saja tapi juga diberikan secara cuma-cuma seragam sekolah, tas sekolah, sepatu, alat-alat tulis berikut buku-buku sekolah untuk setiap siswa.
"Namun hal ini masih terbatas sekolah Yayasan Pertiwi yang sudah 2 tahun ini menjadi sekolah swasta gratis, Selain itu juga telah dilakukan pemberian beasiswa bagi 8.070 siswa tidak mampu pada jenjang pendidikan dasar dan menengah selama 2014-2015 serta menyediakan bus sekolah gratis,"katanya.
Sejak memenangkan Pilkada Kota Jambi 2013 lalu, H. Syarif Fasha, ME mengusung jargon Kota Jambi Bangkit 2013 - 2018, ada hal yang berbeda dengan Kota Jambi yakni keindahan Kota dengan Pembangunan Fisik Kota.
"Selain itu berbagai program pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui Program "Kampung Bantar" (bersih aman dan pintar) dan program "Bangkit Berdaya" (Bangun Kecamatan secara intensif dan terpadu, secara swadaya),"katanya.
Berdasarkan Catatan RCI, Program Kampung Bantar telah mampu meningkatkan semangat gotong royong warga masyarakat, dan menjadi model percontohan tingkat nasional.
Dan masih banyak lagi inovasi yang kreatif termasuk dibidang lingkungann diantaranya Kampung Flory, Kampung Iklim, Program masyarakat rendah karbon,Taman Sejuta Cinta, tiap pasangan calon pengantin menanam 2 pohon, Gerakan sejuta biopori, komitmen Kota Hijau dan gerakan menanam pohon, perluasan RTH pemilik ruko wajib menenam pohon dalam pot sesuai jumlah lantai, pengolahan sampah (BANK SAMPAH) dan Program sampah organik menjadi energi (Waste To Energy).
"Tidak jarang yang menilai terobosan yang dilakukan H. Syarif Fasha, ME mirip dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil,"ujar Dia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
