Peristiwa Daerah

Jelang Hari Peduli Sampah, Banyuwangi Buat Terowongan Botol Bekas

Minggu, 19 Februari 2017 - 21:58 | 564.04k
Rere dan Sukir, Manajer Bangsring Underwater, didepan Gapura Terowongan Botol Plastik. (Foto : Dokumentasi BK Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Rere dan Sukir, Manajer Bangsring Underwater, didepan Gapura Terowongan Botol Plastik. (Foto : Dokumentasi BK Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menjelang Hari Peduli Sampah Nasional (Pesan) 2017 yang jatuh pada 21 Februari mendatang, segenap komunitas pecinta kebersihan ramai menggelar acara penyadaran buang sampah di tempatnya hingga pengelolaan sampah di kalangan masyarakat.

Salah satunya komunitas Bengkel Kreasi (BK) Banyuwangi yang aktif kampanye recycle sampah kepada masyarakat sehingga barang bekas bisa digunakan kembali.

Menyambut Hari Pesan mereka telah menyiapkan segudang aktifitas yang akan dikerjakan tanpa kenal lelah, salah satunya dengan membuat gapura berbentuk terowongan berbahan utama botol plastik bekas yang selesai hari ini, Minggu (19/2/2017).

Kepada TIMES Indonesia, Kharania Agnesius Altama Ayodya, sang Founder BK mengatakan, telah 10 hari mereka mengerjakan karya dari botol bekas itu.

Dikatakannya memakan waktu cukup lama karena adanya kendala saat pengadaan botol minuman bekas dan cuaca yang akhir-akhir ini sering hujan.

“Pembuatan gapura ini menghabiskan 33 kilogram botol atau sekitar 500 botol bekas. Bahan lain yang kita gunakan tali dan dan kerangka yang terbuat dari bambu. Sebenarnya kerangka lebih bagus dari besi, tapi di sini tersedia bambu jadi pakai itu dulu,” kata Rere, sapaan Kharania Agnesius Altama Ayodya.

Dikatakannya pula, rencana ada penambahan lampu hias di terowongan botol plastik itu, sehingga semakin indah saat malam hari.

Lokasi pengerjaan berada di wahana wisata Rumah Apung Bangsring Underwater, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, dimana telah dipersiapkan rencana jangka panjang mengadakan kegiatan-kegiatan serupa di sana.

“Kebetulan kita memang sinergi dengan Bangsring Underwater untuk program ecowisata. Rencananya akan ada monumen ikan dari botol bekas, dekorasi decopage dan galeri recycle botol di tempat wisata kenservasi alam ini, sekarang masih tahap pengumpulan bahan,” tambah Rere.

Rere juga menyatakan, aksi bersih-bersih sampah adalah bentuk kegiatan yang manfaatnya untuk memupuk kepedulian masyarakat kepada lingkungan. Kemudian pada praktiknya, pihaknya mendorong masyarakat mampu mengelola sampah yang mereka hasilkan sendiri di tingkat rumah tangga.

“Kami juga adakan diskusi hari ini. Temanya bagaimana membangun gerakan memutus mata rantai sampah agar tidak sampai keluar rumah, melainkan langsung terolah langsung dari rumah tangga itu sendiri. Konsep bebas sampah yg sebenarnya bagi kami adalah, bukannya menjadikan masyarakat sebagai pemungut sampah, tetapi sebagai pengelola sampah,” pungkas Rere.

Besok, kegiatan Hari Pesan BK Banyuwangi ini akan bergeser ke Pulau Tabuhan, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi yang juga merupakan tempat tujuan wisata tepi pantai.

Bila ada masyarakat berjiwa muda yang ingin melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat bersama BK Banyuwangi, Rere mempersilahkan untuk menghubungi via Facebook ‘Bengkel kreasi Banyuwangi’ atau datang langsung ke base camp mereka di lokasi wisata Rumah Apung Bangsring Underwater. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES