Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta Diprediksi Lebih Sengit

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua diyakini akan berjalan sengit mengingat keunggulan dua pasangan calon di putaran pertama sangat tipis, demikian diyakini pengamat psikolog politik Universitas Indonesia, Hamdi Moeloek.

Hal itu didasarkan pada perolehan suara pasangan calon yang berpotensi lolos ke putaran kedua, yakni nomor urut dua (Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat) dan nomor urut tiga (Anies Baswedan-Sandiaga Uno) yang hanya berselisih empat persen.

"Artinya dua-duanya sudah punya basis pemilih yang seimbang. Walapun dari survei-survei yang relatif stabil, tingkat loyalitas pemilih, itu Ahok lebih tinggi, 85 persen pemilih Ahok relatif tidak akan mengubah pilihannya. Sementara Anies berada di kisaran 70 persen," ujarnya.

Menurut Hamdi, karena dua kubu sudah terbentuk maka kunci pemenangan nantinya adalah bagaimana menarik suara pendukung Agus Harimurti Yudhoyono yang sebesar 17 persen itu. "Kuncinya berebut limpahan suara Agus," ujar imbuhnya.

Ia pun meyakini jika saat ini elit-elit partai politik, baik pendukung paslon nomor 2 dan 3, bisa jadi akan bergerak cepat membentuk koalisi dengan partai pendukung Agus yakni Partai Demokrat, PAN, PKB dan PPP.

Meski demikian, ia menyebut dalam konteks pemilih Jakarta, hasil-hasil survei menunjukkan jika 75 persen pemilih cenderung tak mau didikte partai. Mereka cenderung memilih berdasarkan apa yang mereka pikirkan dan mereka rasakan.

"Jadi walaupun penting mendekati elit, tapi pendekatan pendukung di root jauh lebih penting," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement