Pendidikan Dies Natalis Ke 54 UB

UB Ajak Media Bahas Masalah Kesehatan di Pancaroba

Kamis, 16 Februari 2017 - 13:45 | 81.31k
Penyampaian materi waspada kesehatan di musim pancaroba dari akar kesehatan Lilik Zuhriyah, S.K.M, M.Kes. (Foto: Imad/TIMES Indonesia)
Penyampaian materi waspada kesehatan di musim pancaroba dari akar kesehatan Lilik Zuhriyah, S.K.M, M.Kes. (Foto: Imad/TIMES Indonesia)
FOKUS

Dies Natalis Ke 54 UB

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Brawijaya (UB ) menyelenggarakan acara Media Upgrading Issue, untuk memberikan penjelasan ilmiah dan upaya pencegahan atas permasalahan maraknya penyakit di musim pancaroba.

Acara yang digelar di Ruang Sidang FISIP UB, Kamis (16/2/2017) mengangkat tema ‘Waspada Penyakit di Musim Pancaroba’.

Humas FISIP UB, Fariza Rahmawati menyatakan memasuki Bulan Februari 2017, peralihan musim hujan ke musim kemarau atau masa pancaroba telah terjadi.

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/02/16/foto-imadgxdTk.jpgWartawan media lokal Malang mengikuti media gathering (foto: Imad/TIMES Indonesia)

Ia mengatakan di wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Malang, sering terjadi angin kencang, hujan lebat, serta suhu panas tinggi di siang hari, tentu memicu berbagai penyakit.

"Masyarakat perlu waspada pada suhu kering memicu macam berbagai penyakit," katanya.

Lebih lanjut, pakar kesehatan Lilik Zuhriyah, S.K.M, M.Kes, dalam pemaparannya menjelaskan masyarakat perlu waspada karena angin kencang yang kering berdebu, cuaca tidak stabil.

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/02/16/Lilik-Zuhriyahsenda1lkHy.jpgFoto: Senda Hardika/TIMES Indonesia

Sebab katanya, suhu udara tinggi memicu penyakit diare, flu, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Daya tahan tubuh cenderung mengalami penurunan pada cuaca yang tidak menentu. Adanya hujan lokal dan debu berpotensi menimbulkan ISPA dan DBD," kata Lilik.

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/02/16/fotone-imadyoaze.jpgFoto: Imad/TIMES Indonesia

Lilik menjelaskan hasil penelitiannya, tahun 2015 dan 2016, intensitas hujan tinggi selalu terjadi pada bulan Januari dan Februari. Menurutnya, hal itu mempengaruhi lingkungan dalam peningkatan suhu.

"Suhu tinggi akan mempengaruhi kelangsungan hidup nyamuk," terang Lilik.

Lebih lanjut, Lilik menerangkan, suhu tinggi membuat nyamuk lebih aktif menggigit manusia. Sebab, metabolisme dalam suhu tersebuk, membuat nyamuk perlu banyak makan.

"Ini membuat penyebaran penyakit dari nyamuk semakin cepat juga," terangnya.

Sementara itu pada diskusi media center UB ini diikuti oleh berbagai media lokal Malang, seperti TIMES Indonesia, Malang Pos, Radar Malang, Surya, Malang Voice, dan media lainnya.

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/02/16/dr-Alidha-Nur-RakhmanisendaCzIt.jpgFoto: Senda Hardika/TIMES Indonesia

Selanjutnya, diskusi dilanjutkan oleh dr. Alidha Nur Rakhmani, S.Ked sebagai pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Pencegahan (IKM-KP) yang menyampaikan berbagai macam potensi penyakit yang timbul akibat pancaroba.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES