Pendidikan Dies Natalis Ke 54 UB

UB Bahas Kewirausaahan Sosial Politik Bersama Empat Akademisi Asia

Selasa, 14 Februari 2017 - 17:37 | 121.55k
Internasional Conference on Social Political Enterpreneurship at Widyaloka Building Brawijaya University, Malang, East Java, (14/2/2017). (Foto: Senda/TIMES Indonesia)
Internasional Conference on Social Political Enterpreneurship at Widyaloka Building Brawijaya University, Malang, East Java, (14/2/2017). (Foto: Senda/TIMES Indonesia)
FOKUS

Dies Natalis Ke 54 UB

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Brawijaya (UB) menggelar seminar internasional Kewirausahaan Sosial Politik dengan mengankat tema "Policy and Practices Toward Asian Centrality", di Gedung Widyoloka, Selasa (14/2/2017).

Seminar internasional ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari akademisi Asia. Keempat narasumber tersebut ialah Wawan Sobari, Ph.D, dari Universitas Brawijaya. Prof. Dr. Peter WS Chang dari Taipei Medical University, Ron Bridget Vilog, Ph.D., dari International Studies Department, De La Salle University, Manila dan Dr. Nur Ain Shahrier dari The National University of Malaysia. 

Sebagai informasi, tema kewirausahaan sosial-politik tengah menjadi diskusi hangat di kalangan akademisi Asia. Benua terbesar di dunia ini memiliki banyak permasalahan dalam perkembangan manusianya.

Semua permasalahan dan penyelesainnya pun dibahas tuntas oleh keempat pemateri yang telah banyak melakukan penelitian di bidang sosial politik. 

SobariKrYn.jpgWawan Sobari, Ph.D, memparkan tentang Demokrasi dalam Konferensi Internasional Sosial Politik Entrepreneurship di Gedung Widyaloka UB, Malang, Jawa Timur, Selasa (14/2/2017). (Foto: Senda/TIMES Indonesia)

Mulai pemateri pertama yang dibawakan Wawan Sobari, peserta diajak membahas kewirausahaan politik yang ada di Indonesia. Kemudian dengan mengangkat tema Political Entrepreneurship as a Key for Democratization in Indonesia, Wawan menjelaskan berbagai macam bentuk kewirausahaan sosial-politik yang ada.

Wawan menjelaskan kewirausahaan sosial-politik sendiri merupakan, upaya menciptakan nilai sosial dengan menyediakan solusi terhadap masalah sosial. Pemecahan sosial ini berorientasi pada perbaikan kualitas kesejahteraan publik dan menyelesaikan masalah sosial.

"Kewirausaahaan sosial-politik ini merujuk pada upaya pejabat publik untuk menciptakan atau meningkatkan manfaat publik," kata Wawan.

Peter-WS-ChangvY8IT.jpgProf. Dr. Peter WS Chang dalam Konferensi Internasional Sosial Politik Entrepreneurship di Gedung Widyaloka UB, Malang, Jawa Timur, Selasa (14/2/2017). (Foto: Senda/TIMES Indonesia)

Kemudian, pemateri kedua, Peter WS Chang, menyampaikan bahwa kebijakan yang sehat akan sangat membantu perkembangan manusia. Ia menyampaikan hasil penelitian yang dilakukannya, menunjukkan bahwa kebijakan ini menentukan kemajuan dan membentuk budaya baru masyarakat.

Kemudian pemateri lainnya, Ron Bridget Vilog, Ph.D., menyampaikan materi tema Filipino Migrants Turning Entrepreneurs: Challenges in Reintegrating Overseas Workers to the Local Economy.

NAMA_FILE_GAMBARRon Bridget Vilog, Ph.D, International Student Departement De la Salle University, Manila. (Foto: Senda/TIMES Indonesia)

Materi ini berisi tentang hasil penelitian Ron yang menemukan bahwa kewirausahaan telah mampu menjawab tantangan ekonomi lokal di Filiphina. 

"Banyak tenaga kerja yang telah membuat kewirausahaan, dan itu membuat ekonomi lokal naik," kata Ron.

Sedangkan, Dr. Nur Ain Shahrier menyampaikan meteri lebih banyak tentang pemberdayaan sumber daya manusia dalam menumbuhkan ekomoni melalui kewirausahaan politik.

NAMA_FILE_GAMBARDr. Nur Ain Shahrier, The National University of Malaysia. (Foto: Senda/TIMES Indonesia)

Jumlah populasi yang melebihi benua lain menjadikan Asia kaya akan nilai budaya, tenaga kerja serta potensi pasar yang dapat mendukung pemulihan ekonomi global. 

Oleh sebab itu, dibutuhkan sinergi antara akademisi dan pengambil kebijakan untuk dapat mengatasi berbagai konflik dan permasalahan ada tersebut. Salah satunya dengan Kewirausahaan Sosial-Politik.

Pada seminar internasional ini, juga digelar Call for Paper yang membahas berbagai bidang kajian kewirausahaan sosial-politik. Mulai dari aspek komunikasi, psikologi, lingkungan, ekonomi, kesehatan, gender hingga disabilitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES