Peristiwa Daerah

Anas: Banjir di Banyuwangi Siklus 50 tahunan

Senin, 13 Februari 2017 - 19:18 | 47.12k
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan jajaran saat mengunjungi daerah terdampak banjir.(Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan jajaran saat mengunjungi daerah terdampak banjir.(Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bupati Banyuwangi, Jawa Timur Abdullah Azwar Anas mengunjungi daerah yang terdampak banjir,  Senin (13/2/2017). Anas mengunjung Dusun Kedung Manten, Desa Senepo Rejo, Kecamatan Siliragung, Senin (13/2/2017).

Salah satu wilayah yang mengalami banjir cukup parah adalah dua dusun di dua desa di Kecamatan Siliragung yakni Dusun Silirsari, Desa Kesilir dan Dusun Kedungmanten, Desa Seneporejo. Di dua dusun ini, air banjir menerjang rumah warga dengan ketinggian mencapai 2,5 meter.

“Banjir ini terjadi dalam siklus 50 tahunan. Sebelumnya banjir besar seperti ini pernah terjadi sekitar tahun 1970-an,” kata Anas saat berada di lokasi.

Anas mengatakan, banjir terjadi akibat luapan Kali Bango yang melintasi dua desa tersebut, Kesilir dan Seneporejo. Keduanya juga bukan merupakan desa rawan bencana karena tidak termasuk desa yang rawan banjir tahunan.

“Banjir ini terjadi akibat luapan sungai Bango, air memang sangat cepat datangnya bahkan tingginya sampai 4 meter. Tapi surutnya juga cepat, memasuki tengah malam sekitar jam dua air berangsur turun. Kedepan kami akan meningkatkan koordinasi untuk wilayah ini, fasilitas umum jembatan yang rusak akan diperbaiki,” tutur Anas.

Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam, merinci jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak musibah banjir di Kecamatan Siliragung, ada 108 KK atau sebanyak 500 jiwa. Kesemuanya kini telah kembali ke rumah masing-masing.

“Saat itu kami langsung menerjunkan dua perahu polyethylene untuk mengevakuasi warga. Syukur rasanya, tidak ada korban jiwa. Bahkan banjir segera surut meski sempat merendam rumah warga hingga ketinggian 2,5 meter. Jadi warga keesokan harinya atau Minggu pagi sudah bisa kembali ke rumah untuk membersihkan kediamannya masing-masing,” kata Eka.

Eka menambahkan, pihaknya membagikan nasi bungkus sejak Minggu pagi kemarin (12/2/2017), hingga pagi hari ini, sejumlah 500 bungkus setiap waktu makan pagi, siang dan malam.

“Hari ini terakhir dapur umum kami buka. Selanjutnya warga disuplai oleh dapur umum yang didirikan warga desa,” pungkas Eka.

Sebelumnya diberitakan, setelah hujan lebat yang terjadi pukul 16.00 hingga 19.00, Sabtu (11/2/2017) malam membuat banjir di Desa Ringintelu Kecamatan Bangorejo, Desa Senepo dan Kesilir Kecamatan Siliragung dan Desa Sumber Agung Kecamatan Pesanggaran.

Tidak hanya pohon dan tiang listrik tumbang, sementara ini BPBD Banyuwangi juga menerima laporan bahwa ada empat rumah terkena longsor di Dusun Sumberdadi, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Satu rumah dinyatakan rusak berat, meskipun data pasti kerugian tengah dihimpun tim BPBD Banyuwangi di lapangan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES