Peristiwa Nasional

Survei: Masyarakat Indonesia Tak Mudah Termakan Hoax

Senin, 13 Februari 2017 - 19:04 | 29.70k
Ilustrasi hoax (Grafis: TIMES Indonesia)
Ilustrasi hoax (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dari hasil survei Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) diketahui jika publik cukup kritis dan tak mudah terpengaruh begitu saja menanggapi berita bohong atau hoax.

"Berita baiknya, terlihat masyarakat cukup kritis," papar Ketua Umum Mastel, Kristiono saat jumpa pers hasil survei Wabah Hoax Nasional yang mereka adakan, Senin (13/2/2017).

Dari survei terhadap 1.116 responden, 83,2 persen di antaranya mengaku memeriksa kebenaran ketika mendapatkan informasi yang menghebohkan, sementara 15,9 persen menghapusnya dan hanya 1 persen yang meneruskannya.

Dari survei itu, 83 persen responden memeriksa kebenaran informasi tersebut dengan bantuan mesin pencari di internet, 48,6 persen bertanya ke orang yang dianggap tahu, 44,3 persen mengecek di media massa dan 36,8 persen mengecek di media sosial.

Sebanyak 54,1 persen responden mencurigai informasi tersebut tidak benar bila sumbernya tak jelas, 28,9 persen jika informasi dirasa aneh, 8,5 persen jika tidak ada di media massa dan 8,4 persen tak percaya jika informasi itu terlalu sempurna untuk jadi kenyataan (too good to be true).

Terkait respon responden, hanya 28 persen yang langsung mengetahui berita tersebut adalah hoax, 18 persen tidak tahu dan 54 persen menyatakan ragu.

Sementara soal klarifikasi, 31,9 persen responden tahu berita tersebut adalah hoax melalui klarifikasi yang beredar di media sosial, 29,1 persen lewat klarifikasi di media massa, 29,1 persen melalui teman atau sumber terpercaya dan 14,4 persen mengetahui yang sebenarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES