Peristiwa Nasional Ketahanan Informasi Nasional

'Mahasiswa Harus Berada di Garda Depan Perangi Hoax'

Senin, 13 Februari 2017 - 11:33 | 123.90k
Bagus Saktiawan, Sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Banyuwangi. (Grafis: TIMES Indonesia)
Bagus Saktiawan, Sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Banyuwangi. (Grafis: TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Nasional

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hoax atau berita bohong serta berita penuh kebencian yang belakangan ini kian marak di Indonesia, sudah sangat memprihatinkan. Tak hanya berimbas gejolak masyarakat hingga tataran bawah, tapi juga sudah cukup mengancam stabilitas keamanan dan memicu adanya perpecahan.

Atas kondisi tersebut, Sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Banyuwangi, Bagus Saktiawan mengajak seluruh mahasiswa untuk berada digarda terdepan dalam memerangi kabar hoax. 

Caranya? Bisa dengan tidak menelan mentah informasi yang didapat. Melainkan dicerna terlebih dahulu dan bila perlu mencari referensi yang valid.

“Apabila mahasiswa menerima suatu berita tanpa mengkaji terlebih dahulu maka akan mudah terprovokasi,” katanya, Senin (13/2/2017).

Sebagai kum intelektual yang masih dinaungi gelora darah muda, mulai saat ini mahasiswa harus mulai belajar untuk menahan diri. Saat mendapat berita, tidak langsung dijadikan pembahasan atau bahan diskusi. 

Artinya, kabar apapun yang diperoleh tidak serta merta disebar luaskan. Dan yang terpenting, mahasiswa harus pro aktif ikut memberikan pemahaman ke masyarakat terkait banyaknya berita bohong.

“Mahasiswa yang merupakan agen of change dan agen of control  sebisa mungkin memberikan difinisi gamblang kepada masyarakat, tentang apa dan akibat berita hoax, sehingga akan tumbuh sikap kewaspadaan,” cetus mahasiswa Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) ini.

Pentolan aktivis Hijau Hitam Bumi Blambangan, berharap adanya tindakan yang berujung sanksi tegas dari Pemerintah terkait membanjirnya berita hoax. Bisa melalui pengawasan terhadap media sosial, memperketat syarat pendirian perusahaan media serta menggandeng perusahaan media sosial.

“Di sisi lain, sosialisasi yang melibatkan masyarakat juga harus terus dilakukan,” pungkas Bagus.

TIMES Indonesia Network (TIN), sebagai media online berjaringan nomor 1 di Indonesia, menempatkan salah satu misi utama untuk membangun Ketahanan Informasi Nasional lewat jurnalisme positif. 

Untuk mewujudkan misi ini TIN telah melakukan kampanye dan membuat banyak Gugus Ketahanan Informasi Nasional (Gugus KIN) di bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam.
 
TIMES Indonesia juga menggandeng berbagai instansi pemerintah dan swasta serta ormas untuk bersama-sama membangun ketahanan informasi nasional lewat jurnalisme positif. Seperti bekerjasama dengan PBNU, TNI, Polri, Bappenas, kampus, lembaga sosial, Facebook, dan banyak lainnya.
 
Selain itu, TIMES Indonesia mengajak masyarakat, instansi, pengamat, politikus, pengusaha, pejabat, dan narasumber lainnya untuk berpadu membangun ketahanan informasi lewat positif berstatemen dan menyampaikan potensi positif. 

Sehingga, informasi yang sampai ke masyarakat akan selalu membangun (Building), menginspirasi (Inspiring), dan berpikiran positif (Positive Thinking). Mari kita bersama-sama membangun ketahanan informasi demi NKRI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES