Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

Bupati: Lailatul Ijtima’ Harus Diajarkan pada Generasi Muda

Minggu, 12 Februari 2017 - 19:59 | 282.14k
Bupati Amin Said Husni menghadiri acara Lailatul Ijtima’ Rutin yang dugelar di Maesan. (foto: Angga/Times Indonesia)
Bupati Amin Said Husni menghadiri acara Lailatul Ijtima’ Rutin yang dugelar di Maesan. (foto: Angga/Times Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kegiatan lailatul ijtima’ yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 14 pada kalender Islam oleh MWC NU Kecamatan Maesan digelar bersamaan dengan Hari Lahir Nahdlatul Ulama’ (NU) yang ke 91. Acara yang dihadiri ribuan orang ini digelar di kediaman anggota DPRD Bondowoso, H. Tohari, S.Ag.

Hadir Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni, juga jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso.  

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/02/12/ami-husni-angga7h6qz.jpgFoto: Angga/TIMES Indonesia

Gelaran acara yang biasa diawali dengan pembacaan tahlil, sholawat nariyah dan khotmil qur’an ini juga dihibur dengan jam’iyatul hadrah R’Show dari PP Sumber Wrigin Jember binaan KH Sholeh Ahmad.

Bupati Bondowoso yang juga Mustasyar PC NU Amin Said Husni mengungkapkan Lailatul Ijtima’ yang diartikan berkumpulnya seluruh anggota Jam'iyyah NU dalam satu majelis, merupakan warisan dari ulama’-ulama’ NU yang wajib kita jaga dan diajarkan kepada seluruh generasi kita.

“Amaliyah ini adalah wadah silaturrahmi antar warga NU yang juga merupakan tempat untuk mencari solusi suatu permasalahan dengan berdoa secara bersama dalam satu majelis,” katanya.

Amin juga mengungkapkan orang tua juga wajib mengenalkan pendidikan kepada anak-anaknya tentang organisasi ke-NU-an seperti IPNU, IPPNU jika masih sekolah. Bisa juga ikut Fatayat, Ansor dan lain-lain.

“Kalau sudah kuliah bisa ikut PMII-lah. Anak itu dikontrol, jangan sampai nanti jika sudah pulang kemudian menyalahkan amaliyah NU ini. Seperti mempertanyakan dasar tahlil atau bahkan mensyirikkan amaliyah ziarah kubur,” tegas Amin.

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/02/12/lailatulanggav6h9.jpgFoto: Angga/TIMES Indonesia

Dia mengungkapkan jika Awal mula berdirinya NU salah satunya memang untuk membendung ajaran-ajaran yang tidak percaya akan adanya madzhab sehingga semangat yang digelorakan oleh para ulama ini seharusnya dilanjutkan oleh para kader NU.  

Sebagai tuan rumah H. Tohari, mengaku bersyukur lantaran selalu dibimbing oleh ulama’-ulama’ NU. Acara lailatul ijtima’  ini pun merupakan amaliyah NU yang dilaksanakan secara turun temurun.

“Saya bersyukur kepada pengurus NU dan warga NU yang senantiasa hadir dalam acara silaturrahim ini," kata Tohari.

Sementara itu, wakil Tanfidziyah PCNU Bondowoso, H. Mas’ud Ali, menjelaskan agar warga NU menjaga kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dikarenakan banyak aliran atau paham yang ingin merubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi Negara khilafah.

“Pada saat ini Aqidah Bangsa ini telah terkikis dengan banyaknya yang tidak sesuai dengan amaliyah yang dilakukan oleh pendahulu kita. Terlebih penyiar agama islam di jawa ini, yaitu Wali Songo,” tuturnya.

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/02/12/lailatul-1-anggadEzhP.jpgFoto: Angga/TIMES Indonesia

Ribuan jamaah yang datang dari berbagai daerah tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut, bahkan dengan mendengar arahan dan kehadiran langsung Bupati Amin Said Husni mereka mengaku sangat bangga karena memiliki Bupati yang rajin ibadah.

“Jika semua pemimpin kita seperti ini, mau berbaur bahkan ikut gelaran doa bersama yang dilaksanakan warganya saya yakin persoalan bangsa akan selesai,” kata salah satu jamaah yang mengaku berasal dari puncak gunung di Suco Lor Maesan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES