Gaya Hidup

Topi Cikrak dan Sepeda Bambu Angkat Pamor Bambu

Minggu, 12 Februari 2017 - 13:23 | 129.51k
Ngadino, bersama sepeda dan topi bambunya saat berolah raga di GOR Goentoer Darjono Purbalingga, Minggu (12/2/2017) (Foto: Edi Siswanto/Purbalingga TIMES)
Ngadino, bersama sepeda dan topi bambunya saat berolah raga di GOR Goentoer Darjono Purbalingga, Minggu (12/2/2017) (Foto: Edi Siswanto/Purbalingga TIMES)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah topi dan sepeda mencuri perhatian sebagian warga yang sedang beraktivitas di area GOR Goentoer Darjono Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (12/2/2017).

Topi dan sepeda yang digunakan Ngadino (37) bersepeda santai di area GOR Goentoer Darjono mampu mencuri perhatian karena unik, yakni terbuat dari bambu.

Berbeda dengan topi caping yang biasa dipakai petani ke sawah, topi bambu yang dipakai Ngadino berbentuk mirip seperti tempat sampah dari bambu atau pengki (orang Purbalingga menyebut). Topi unik ini didapat Ngadino dari membeli 'Spedagi' sepeda dengan rangka utama dari bambu seharga Rp 7 juta.

Ngadino mengatakan, banyak orang terkecoh, penasaran dan bertanya mengenai topi bambunya. Dan banyak juga yang mengira topi itu hanya sebagai aksesoris dalam bersepeda.

“Topi bambu ini ada filosofinya, selama ini bambu dipahami sebagai barang yang biasa saja dan tidak menarik. Menurut pembuatnya, Pak Singgih Susilo Kartono dari Kota Temanggung, bahwa topi yang berbentuk ‘cikrak’ (tempat sampah dalam bahasa Jawa,) menjadi topi, agar bambu bisa naik pamornya,” terang Ngadino.

Ngadino, yang asli Temanggung ini menambahkan bahwa, bersepeda bambu dengan mengenakan topi bambu itu, sama saja enaknya dengan bersepeda pada umumnya. Namun memiliki kepusan tersendiri, karena keunikan dan nilai seninya yang cukup tinggi.

“Selain untuk beraktifitas olah raga, saya juga menggunakan sepeda dan topi bambu ini untuk berangkat ke kantor,” aku Ngadino yang juga pegawai Kantor Pajak di Purbalingga, disela-sela aktivitas bersepedanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES