Gaya Hidup

Awas Kebiasaan Ini Mempengaruhi Masa Dewasa

Minggu, 12 Februari 2017 - 04:19 | 44.75k
ILUSTRASI - Pertengkaran (Foto: thayyiba)
ILUSTRASI - Pertengkaran (Foto: thayyiba)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menjadi dewasa memang menyenangkan, dan impian mencari cita terwujud. Namun menjadi dewasa tak semudah yang dibayangkan. Aneka problematika kehidupan akan mewarnai masa dewasa.

Ahli psikologi menyatakan, masa anak-anak sangat mempengaruhi kehidupan dewasa. Dikutip dari gurl.com, menurut penelitian, tahun-tahun formatif dalam kehidupan diawali ketika Anda lahir hingga berusia delapan tahun.

Berikut ini beberapa contoh kebiasaan masa anak-anak yang berpengaruh pada masa dewasa 

Berusaha keras untuk tampil keren bisa membuat Anda kesulitan mencari teman

Berusaha keras untuk tampil sempurna karena berada di lingkungan yang populer bisa membuat Anda kesulitan mencari teman ketika beranjak dewasa. Ini bisa berdampak buruk bagi kehidupan sosial Anda di masa yang akan datang.

Anda tidak perlu berusaha keras untuk menjadi sempurna, jalanilah sesuatu yang membuat Anda menjadi diri sendiri.

Terlalu sering menonton adegan kekerasan di TV bisa membuat Anda menjadi agresif

Andil orangtua menjadi sangat penting pada poin ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 15 tahun, anak-anak yang sering menyaksikan adegan kekerasan di film atau televisi berpotensi mengakibatkan timbulnya sifat yang agresif ketika beranjak dewasa.

Bertengkar dengan orangtua bisa menyebabkan Anda menjadi pribadi yang gelisah

Disadari atau tidak, hubungan cinta yang pertama kali kita rasakan adalah hubungan bersama kedua orangtua. Apabila Anda sering bertengkar atau dimarahi oleh orangtua, hal itu berpotensi menjadikan Anda pribadi yang sering gelisah.

Hal sebaliknya akan terjadi apabila Anda memiliki hubungan yang sehat dengan orangtua, Anda dan pasangan memiliki kesempatan besar untuk memiliki hubungan yang lebih langgeng.

Memiliki media sosial saat anak-anak berpotensi menurunkan harga diri

Ketika anak-anak menggunakan media sosial, tanpa mereka sadari hal tersebut berpotensi menurunkan harga diri dan membuat mereka merasa gelisah.
Itu sangat beralasan, mengingat mereka akan memulai untuk membandingkan kehidupannya sendiri dengan orang-orang yang ada di media sosial miliknya.

Bullying bisa menyebabkan Anda sering berurusan dengan hukum

Kegiatan bullying kerap dilakukan anak-anak ketika dirinya berada di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebanyak 60 persen anak yang biasa melakukan bullying berpotensi menyebabkan mereka berurusan dengan hukum ketika berumur 24 tahun. Hal ini sering menimpa orang-orang yang ada di sekitar kita. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES