Ratusan Tukang Becak Ini Sumbang Rp 1,5 Juta ke Masjid

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ratusan tukang becak dan paguyuban pedagang di terminal wisata Kebonsari, Tuban, Jawa Timur, telah menyumbangkan uang senilai Rp.1,5 juta ke sebuah masjid. Uang yang didapat para pengayuh becak tersebut merupakan pemberian dari Bupati Tuban, Haji Fathul Huda, sebagai kompensasi atas aksi protes yang dilakukan para tukang becak dan paguyuban pedagang, lantaran tindakan Bupati memasukkan 9 bus pariwisata rombongan pezarah dari santriwati Pondok pesantren (Ponpes) Tambakberas, Jombang, Jumat (10/02/2017) siang.

Maksud diberikannya uang kompensasi tersebut agar dibagikan ke para tugang becak. Namun, beberapa tukang becak yang tidak mau menerima, lantas atas kesepakatan bersama, uang senilai Rp. 1,5 juta tersebut disumbangkan ke sebuah masjid.

“Hasil pertemuan dengan bupati tadi telah disepakati telah diberikan uang kompensasi senilai Rp 1,5 juta untuk paguyuban becak atas dan pedagang di terminal wisata Kebonsari. Kami menghormati bupati sebagai pimpinan, namun kami mendesak agar Bupati tidak mengulangi perbuatannya memasukkan rombongan bus peziarah ke pendopo lagi,” tegas Sutiono, koordinator paguyuban pedagang di terminal wisata kebonsari.

Sementara itu koordinator paguyuban becak di terminal wisata kebonsari, Latip yang biasa disebut pak Breng menjelaskan, aksi protes bersama ratusan becak dan peguyuban pedagang itu dilakukan atas ulah Bupati Tuban, yang telah semena-mena memasukkan sembilan bus pariwisata rombongan ziarah ke makam Sunan Bonang, dari ponpes Tambak Beras, Jombang.

“Kalau bus rombongan diparkir di terminal wisata kan bisa ramai dan para pedagang dan tukang becak bisa menikmatinya,” jelasnya. Aksi protes ratusan tukang becak dan paguyuban pedagang di terminal wisata Kebonsari, Tuban ini berlangsung aman. Setelah mediasi dengan Bupati Tuban, mereka kemudian meninggalkan pendopo dengan tertib.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement