Ekonomi

Petani Cabai Banyuwangi Bakal Dikucuri Dana Rp 6 Miliar

Kamis, 09 Februari 2017 - 20:47 | 23.08k
ILUSTRASI - Petani Cabai (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI - Petani Cabai (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Harga cabai yang terus meroket, bahkan di Banyuwangi yang lumbung cabai rawit, diduga karena permainan pebisnis cabai nasional. Selain itu ada indikasi pemerintah daerah abai dalam mengelola hubungan kerjasama dengan petani cabai.

Kondisi itu yang diduga menjadi celah pebisnis melakukan pendekatan kepada petani cabai dan berhasil mengerek harga.

Direktur Jendral (Dirjen) Hortikultural Kementerian Pertanian RI, Spudnik Sujono mengintruksikan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur, dalam hal ini Dinas Pertanian (Disperta) Banyuwangi untuk membangun kemitraan yang kuat dengan petani cabai setempat.

“Kami punya APBN, Pemda punya APBD, mari kita jadikan petani cabai sebagai mitra dengan memberikan bantuan untuk meningkatkan dan mempercepat produksi ladang cabai. Kita beri bantuan Rp 30 juta per hektar lahan, boleh pilih dimanfaatkan untuk traktor, benih, pupuk atau obat insektisida sesuai kebutuhan. Pupuk kan juga disubsidi negara,” kata Sujono di Lounge lingkungan Perkantoran Pemkab Banyuwangi, Kamis (9/2/2017).

Pihaknya juga mengingatkan jangan sampai bantuan itu dikeluarkan dengan sia-sia tanpa ada imbal balik dari petani untuk negara. Imbal balik yang dimaksud berupa mengikuti pola tanam yang telah ditentukan pemerintah dan menjual cabai rawit dengan harga yang disepakati bersama.

“Jangan sampai seperti membuang garam ke laut sehingga efek yang ingin kita ciptakan tidak terwujud. Adakan MoU dengan petani sehingga bantuan kita menghasilkan stabilnya harga cabai di pasaran, minimal di Banyuwangi sendiri. Jangan sampai nanti kita sudah beri bantuan, terlepas, malah tengkulak lagi yang ambil hasilnya,” tambah Sujono.

Secara terpisah, Kadisperta Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, mulai hari ini memang pihaknya turun langsung membangun komunikasi dengan petani-petani cabai di Kecamatan Wongsorejo yang memiliki luasan lahan cabai paling luas di Banyuwangi.

Kerjasama Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI dan Disperta Banyuwangi akan menghasilkan bantuan Rp 30 juta per hektar. Berdarkan data,  ada 150 hektar ladang cabai rawit dan 50 hektar cabai besar (total 200 hektar).

“Hari ini kita sudah bertemu tiga Gapoktan, saya rasa itu cukup untuk permulaan, ke depan akan terus kita kembangkan hingga mencapai jumlah target. Kita adakan MoU dengan bantuan dari APBN dan kesepakatan harga, katakanlah Rp 40 ribu per kilogram kita ambil dari mereka saat panen nanti,” kata Arief.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES