Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

Kementerian PUPR Berharap 'Segitiga Emas' Wisata Bondowoso Tuntas

Rabu, 08 Februari 2017 - 15:00 | 74.96k
Adi Suwito dari Kemen PUPR Wilayah 8 Jatim dan Kadis PUPR Bondwoso Karna Suswandi saat mendatangi Destinasi Wisata Stonehange di Desa Solor Cermee. (Foto: Angga/Times Indonesia)
Adi Suwito dari Kemen PUPR Wilayah 8 Jatim dan Kadis PUPR Bondwoso Karna Suswandi saat mendatangi Destinasi Wisata Stonehange di Desa Solor Cermee. (Foto: Angga/Times Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) berharap Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur melakukan perencaan yang fokus dalam pembangunan infrastruktur jalan di kawasan 'Segitiga Emas' wisata Bondowoso.

Hal ini disampaikan Adi Suwito perwakilan Kemen PUPR Balai Besar 8 Wilayah Jawa Timur usai meninjau langsung destinasi wisata stonehange di Desa Solor Kecamatan Cermee, Selasa (07/02/2017).

Adi Suwito yang membidangi Perencana dan Pengawas Jalan Nasional (P2JN) berharap pengembangan infrastruktur jalan di kawasan wisata menjadi fokus pada pembangunan infrastruktur wisata.  Jalan yang bagus diyakini memiliki daya ungkit yang cukup tinggi dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin destinasi wisata sekali bangun selesai, artinya ada kegiatan yang fokus oleh pemda secara bertahap dalam penyelesaian infrastruktur wisata,” katanya.

Karna-SuswandiipAzo.jpg

Setelah mengaku takjub dengan indahnya destinasi wisata di Solor tersebut, serta mendengar penjelasan jika akses jalan tersebut juga terhubung dengan destinasi wisata Megasari dan Ijen, Adi Winarno berharap pada tahun berikutnya, Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Bondowoso diarahkan untuk membangun akses tersebut.

“Kalau saat ini yang dialokasikan untuk akses ke Solor sebesar Rp 11,8 miliar, maka selanjutnya kekurangan menuju Megasari dan Ijen bisa diajukan,” katanya.

Sementara itu Karna Suswandi Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bondowoso mengungkapkan jika jalur segitiga emas yaitu Solor yang memilik stonehange, Megasari dan kawah ijen bisa diaksek dalam satu jalur dan semuanya melalui jalur Bondowoso. 

Satu akses jalan membuat wisatawan yang melewati Situbondo menuju Bondowoso juga bisa masuk melalui Solor kemudian menuju Ijen. Artinya, dengan sekali jalan bisa menikmasi tiga destinasi wisata sekaligus. 

“Segitiga emas yang dicanangkan semuanya bisa melalui Bondowoso,” katanya.

Karna menambahkan, saat ini ada dana Rp 11,8 miliar melalui DAK untuk membangun jalan ke Solor. Sedangkan kekurangan yang dibutuhkan sekitar Rp 25 miliar dengan jalan yang akan dibangun sepanjang 20 kilo meter dalam rangka menyambungkan Solor, Megasari dan Ijen.

“Tetapi alokasi itu tergantung alokasi DAK yang akan diperoleh Bondowoso pada tahun depan, jika besar maka akan dialokasikan sehingga bisa selesai tahun 2018 mendatang,” katanya.

SuwandiX0qDJ.jpg

Dalam kunjugannya ke Betho So'on Solor, Karna Suswandi bersama Kemen PUPR mengungkapkan pembangunan infrastruktur jalan selain bertujuan meningkatkan industri pariwisata juga untuk peningkatan ekonomi dan industri yang ada di Kabupaten Bondowoso.

Pembangunan jalan tersebut juga dilakukan untuk memperlancar konektivitas kawasan wisata Solor dan Kabupaten Bondowoso. "Jadi setelah dibangun ini diharapkan juga wisatawan bisa kembali lagi dan tidak kapok," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES