Petani Tambak Lamongan Merugi Miliaran Rupiah
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kerugian yang dialami petani tambak di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, akibat bencana banjir mencapai angka yang sangat fantastis, dengan menembus angka hingga lebih Rp 14 miliar.
"Kerugian banjir 14,785 miliar rupiah, dengan asumsi 1 hektar kerugiannya 6 juta rupiah, belum lagi ada tambahan pakan," kata Kepala Dinas Peikanan dan Kelautan, Suyatmoko, Selasa (7/2/2017).
BACA JUGA: Banjir Paksa Petani Tambak Panen Dini
Berdasarkan data Dinas Peikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan, lahan tambak yang terendam bajir tersebar di 25 desa dari 10 kecamatan. Terutama di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Jero.
"Untuk cuaca yang begitu ekstrim di Lamongan, tercatat 4.607 hektar yang tenggelam, dari 61.000 hektar," ucao Suyatmoko.
Kerugian itu disebabkan petani tambak melakukan panen dini sebelum memasuki masa panen, ikan mati hingga ikan yang lepas terbawa arus air. "Ada empat yang paling banyak, paling dalam banjirnya karena kondisi geografisnya, yaitu Kecamatan Kalitengah, Glagah, Turi, dan Karangbinangnun," ujarnya.
Suyatmoko menuturkan, pemerintah telah menyiapkan dua solusi untuk meminimalkan kerugian petani tambak akibat banjir yang selalu datang di setiap musim penghujan.
"Ada pendekatan jangka pendek dan panjang, ada pendekatan teknologi usaha dengan menggunakan keramba, sudah kita coba di Kecamatan Kalitengah dan Karangbinangun, ini bisa menyesuaikan bila air tinggi. Juga jangka pendek normalidasi saluran," tutur Suyatmoko. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |