Ekonomi

Belalang Alas Purwo Jadi Mata Pencaharian Warga

Senin, 06 Februari 2017 - 14:02 | 273.98k
Nikmah, salah satu penggemar makanan belalang saat membeli belalang di jalan tempi hutan Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Senin (6/2/2017). (Foto : Romi S/TIMESIndonesia)
Nikmah, salah satu penggemar makanan belalang saat membeli belalang di jalan tempi hutan Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Senin (6/2/2017). (Foto : Romi S/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Musim belalang sudah tiba di kawasan hutan di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jatim, menjadi berkah sendiri bagi warga tepi hutan.

Seperti yang dirasakan pasangan Sutini dan Mesman yang sehari harinya berkeja sebagai buruh tani ini. Untuk mengisi kekosongan, ia menjadi pencari belalang jenis kayu yang banyak ditemui di hutan jati dekat rumahnya.

"Ini baru mulai, jadi yang banyak masih di daerah selatan, hingga kawasan hutan lindung Alas Purwo tepatnya di kawasan Bedul," kata Sutini, Senin (6/2/2017).

Dalam sehari Mesman, suami Sutini, mencari hewan yang menyerupai kayu tersebut bisa mendapat hingga 600-700 ekor. Hasil yang didapatkan suami didasarkan oleh Sutini di sepanjang jalan hutan karetan.

"Dalam satu renteng isinya 100 ekor belalang, saya jual denga harga Rp 25 ribu," katanya, sembari merayu pelanggan.

Dalam sehari Sutini bisa menjual 10-20 renteng belalang, tergantung cuaca. "Untuk memenuhi pasar, tak jarang Sutini juga membeli punya tetangganya," imbuhnya.

Ternyata hewan yang banyak ditemui di musim hujan ini digemati banyak orang. "Rasanya gurih enak, apa lagi kalau dibuat sambal plus kemangi," kata Nikmah, salah satu warga.

Namun bagi yang memiliki alergi kulit jangan coba-coba, karena bisa mengakibatkan gatal setelah mengonsumsi belalang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES