Gaya Hidup

71 Batik 'Sekar Jagat' Banyuwangi Lebih Kalem dan Anggun

Sabtu, 04 Februari 2017 - 19:45 | 56.17k
Peragaan busana batik Banyuwangi di ajang Indones)ia Fashion Week, di JCC Jakarta. Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Peragaan busana batik Banyuwangi di ajang Indones)ia Fashion Week, di JCC Jakarta. Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 71 busana batik Banyuwangi, bertema 'Sekar Jagat' resmi dipamerkan di ajang Indonesia Fashion Week 2017, di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (4/1/2017). Berbeda dengan sebelumnya, busana yang didesain oleh desainer asli Bumi Blambangan, Irma Luminga, terlihat lebih kalem. Namun tetap meninggalkan kesan anggun.

Perpaduan apik warna berani batik Banyuwangi, ini berhasil membuat para model menjadi lebih mempesona saat melenggok di catwalk.

"Batik Banyuwangi memiliki warna yang berani, jika merah, menyala, jika hijau, juga hijau sekali, tapi motif Sekar Jagad adalah perpaduan dari sekian banyak motif batik di Banyuwangi," ucap Irma Luminga.

Tak mudah membuat rancangan busana seperti itu. Apalagi seluruh bahan murni dibuat oleh UKM perajin batik tradisional.

Dalam pelaksanaan, Irma memiliki tips khusus. Yakni dengan terus menjalin hubungan baik dengan para UKM batik yang telah difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Banyuwangi.

"Jadi kita sampaikan pada para pelaku UKM untuk membuat pola yang saya butuhkan," ungkap wanita yang sudah 17 tahun malang melintang dalam dunia fashion ini.

Tapi yang patur diacungi jempol, untuk pembuatan busana, Irma Luminga, tak membutuhkan waktu lama. Hanya 2,5 bulan saja. 

"Karena kita bekerja bersama tim," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas menjelaskan, yang membuat beda penampilan batik Banyuwangi tahun ini dibanding sebelumnya berada pada pemilihan warna.

Kali ini sengaja disesuaikan dengan warna-warna Internasional. Tujuanya, agar merangsang respon pasar.

"Kita memang harus terus berinovasi, kalau tidak begitu batik kita akan kalah dikancah Internasional. Dan dengan demikian UKM batik di Banyuwangi akan terus tumbuh dan berkembang," cetusnya.

Anas bercerita, diawal kepemimpinannya di Banyuwangi, jumlah UKM batik nyaris punah. Namun dengan adanya even Banyuwangi Festival (B-Fest) yang mengusung batik lokal, kini UKM batik terus bermunculan. 

"Kini ada 40 UKM batik yang berdiri dan rutin berproduksi," tegas Bupati Anas.

Penampilan fashion show batik Banyuwangi di ajang Indonesia Fashion Week 2017 di JCC Jakarta, dibuka dengan penampilan tari Jejer Gandrung.

Gerak gemulai puluhan gadis asal kabupaten berjuluk The Sun Rise of Java ini membius seluruh penonton. Diantaranya juga dihadiri Presiden Indonesia Fashion Week 2017, Poppy Dharsono, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, serta segenap jajaran Pemkab Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES