Peristiwa Daerah

Tanggul Bengawan Solo di Babat Longsor 30 Meter

Sabtu, 04 Februari 2017 - 16:22 | 37.81k
Kepala BPBD Kabupaten Lamongan, Suprapto, melihat-lihat lokasi tanggul Bengawan Solo yang longsor, Sabtu (4/2/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Kepala BPBD Kabupaten Lamongan, Suprapto, melihat-lihat lokasi tanggul Bengawan Solo yang longsor, Sabtu (4/2/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tanggul sungai Bengawan Solo yang berlokasi di Desa Plaosan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, longsor atau sliding. Tanggul yang lonsor kurang lebih sepanjang 30 meter.

"Ambles sejak tanggal 1 Februari, sliding di Plaosan ini, longsor sepanjang 30 meter, dengan ketinggiannya 1 meter," kata Kepala BPBD Kabupaten Lamongan, Suprapto, Sabtu (4/2/2017). 

Namun, Suprapto menyatakan, longsornya tanggul penahan air ke daratan tersebut masih dalam kondisi aman, karena belum mencapai level membahayakan penduduk sekitar. 

"Secara teknis masih kondisi aman, tapi tetap kita perbaiki, supaya tidak sampai jebol. Kita sudah sediakan pasir kurang lebih 5 rit, glangsing 2 ribu, bongkotan 100, kalau kurang akan kita tambah lagi. Kami akan kerja bakti bersama masyarakat," ucap dia.  

Suprapto menjelaskan, tanggul tersebut mengalami longsor lantaran terjadi pengikisan, karena sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo ditanami pisang dan jagung oleh warga. 

"Ini sliding, ambles karena kesalahan masyarakat sendiri, bantaran Bengawan Solo tidak boleh ditanami tapi ditanami pohon pisang, kadang jagung," ujar dia. 

Untuk itu, Ia mengimbau masyarakat sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo untuk tidak menanam di sepanjang aliran sungai terpanjang di Jawa ini.

Menurut Suprapto, apabila tanggul sampai jebol, maka akan berdampak pada pemukiman penduduk yang ada di Kecamatan Babat. Kawasan pemukiman bisa terendam. Apalagi, pada saat debit air tinggi seperti sekarang ini, posisi air Sungai Bengawan Solo lebih tinggi daripada hamparan daratan yang dijadikan permukiman warga.

"Kalau ada apa-apa akan merugikan semua, karena kalau putus semuanya akan terdampak. Untuk itu, jangan menanam apa pun, itu larangan," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES