Ekonomi

Kota Denpasar Peringkat Ke 16 Inflasi Tertinggi di Indonesia

Jumat, 03 Februari 2017 - 23:27 | 97.17k
Suasana dI ruang rapat Vicom kantor BPS Provinsi Bali. Hari rabu(03/02/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)
Suasana dI ruang rapat Vicom kantor BPS Provinsi Bali. Hari rabu(03/02/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dari data Badan Pusat Statistik(BPS) Provinsi Bali. Pada Bulan januari tahun 2017 di Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 1,39 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 124,81. Jika dilihat tingkat inflasi dari tahun ke tahun di Kota Denpasar sebesar 3,87 persen. 

Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho menjelaskan inflasi terjadi di Kota Denpasar karena adanya peningkatan harga oleh naiknya indeks pada semua kelompok pengeluaran. Mulai dari kelompok trasportasi, komunikasi dan jasa keuangan, kesehatan pendidikan dan lainnya. 

" Komoditas yang memberikan andil atau sumbangan inflasi harga pada bulan Januari 2017 antara lain, biaya perpanjangan STNK, tarif pulsa ponsel, tarif listrik, dan cabai rawit," ucapnya di di ruang Vicon Kantor BPS, Jumat (03/02/2017).

Jika dilihat dari beberapa kenaikan detailnya seperti bahan makanan yang memberikan sumbangan inflasi terbesar ialah cabai rawit sebesar 0,21 persen, daging ayam ras, 0,05 persen, ikan jengki, 0,05 persen, cumi-cumi 0,03 persen serta jeruk 0,03 persen. 

Sedangkan untuk makanan jadi seperti minuman,  rokok dan tembakau yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain rokok kretek filter sebesar 0,08 persen, rokok putih 0,02 persen dan rokok kretek 0,01 persen dan untuk sub kelompok makanan jadi dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol masing-masing sebesar 0,01 persen.

Untuk perumahan air, listrik, gas dan bahan bakar yang memberikan andil besar terhadap inflasi.  Sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,26 persen, dan untuk sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 1,09 persen, serta sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,24 persen. Hal ini bisa dilihat dari tarif listrik 0,61 persen, upah pembantu rumah tangga 0,03 persen, dan kompor 0,01 persen.

Jika dari indeks kelompok Sandang mengalami inflasi sebesar 0,23 persen seperti sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya mengalami inflasi sebesar 0,58 persen, sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,38 persen dan utuk kelompok sandang wanita dan anak-anak tidak mengalami perubahan. 

Untuk Kesehatan yang memberikan sumbangan inflasi adalah hand body lotion sebesar 0,01 persen dan obat sakit kepala dan sabun wajah masing-masing sebesar 0,002 persen. Selain itu untuk kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga yang memberikan sumbangsi terbesar adalah buku pelajaran SMP dan SD sebesar 0,01 persen serta sepeda anak-anak 0,004 persen. 

Jika untuk inflasi di Transportasi Komunikasi dan Jasa Keuangan yang memberikan andil besar ialah biaya perpanjangan STNK 0,23 persen, tarif ponsel 0,19 persen dan mobil 0,11 persen serta bensin non subsidi sebesar 0,10 persen

Menurut Adi Nugroho jika secara nasional dari 82 kota seluruh Indonesia mengalami inflasi dan inflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1,82 persen dan inflasi terendah di Manokwari sebesar 0,09 persen itu dari data BPS Pusat. 

"Jika diurutkan dari inflasi tertinggi secara nasional maka Kota Denpasar menjadi urutan ke 16 dari 82 Kota di Indonesia yang mengalami inflasi," ujarnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES