Ekonomi

Nilai Tukar Petani Mengalami Penurunan 0,46 Persen

Jumat, 03 Februari 2017 - 22:24 | 22.70k
Suasana di Ruang Vicom BPS Provinsi Bali. Hari rabu(03/02/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)
Suasana di Ruang Vicom BPS Provinsi Bali. Hari rabu(03/02/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nilai Tukar Petani (NTP) yang didapat dari data Badan Pusat Statistik(BPS) Provinsi Bali bulan Januari tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,46 persen dari 106,74 pada bulan Desember 2016 yang menjadi 106,25.

Namun dari indeks yang diterima petani tercatat  mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen dari 130,72 persen di bulan sebelumnya menjadi 131.16. Sementara dari sisi indeks yang di bayar petani tercatat meningkat sebesar 0.80 persen dari 122,47 menjadi 123,45.

Kepala BPS Adi Nugroho menjelaskan bahwa pada bulan Januari 2017, NTP dari kelima subsektor mengalami penurunan sebesar 0,56 persen terhadap bulan sebelumnya yaitu 101,49. Kenaikan ini secara umum didorong oleh indeks harga yang diterima petani yang naik sebesar 0,15 persen. Sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan lebih besar, yaitu 0,71 persen. 

Lebih jauh lagi inflasi terhadap NTP bisa dilihat dari beberapa subsektor yang pertama dari tanaman pangan yakni Padi dan Palawija. Tanaman pangan naik sebesar 0,95 persen seperti padi sebesar 0,81 persen dan Palawija 1,33 persen. Sementara untuk indeks harga yang harus di bayar petani tercatat mengalami kenaikan 1,00 persen dan kenaikan ini di pengaruhi oleh Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IHKP).

Untuk NTP Subsektor Hortikultural indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,85 persen kenaikan ini terjadi karena dipengaruhi naikanya harga kelompok komuditas sayur-sayuran sebesar 1,33 persen meskipun tercatat penurunan pada kelompok buah-buahan sebesar 0,57 persen, dan tanaman obat 2,78 persen. 

Dari bebeberapa komoditas yang memberikan andil naiknya indeks petani, antara lain cabai rawit, jeruk, nangka, tomat, petsai atau sawi. 

Sementara untuk subsektor perkebunan rakyat (NTP-Pr), nilai tukar petani pada bulan Januari 2017 tercatat secara umum yang naik  sebesar 0,33 persen sedangkan indek yang dibayar petani mengalami kenaikan lebih besar yaitu sebesar 0,69 persen. 

Komoditas perkebunan yang memberikan andil atas naiknya di subsektor perkebunan yakni kopi, kelapa, dan cengkeh. 

"Berdasarkan Indeks Harga Konsumen Perdesaan (IHKP) pada bulan Januari 2017, daerah pedesaan di Bali tercatat mengalami inflasi sebesar 1,00 persen terhadap bulan sebelumnya, hal ini sejalan dengan kondisi harga perdesaan secara nasional yang juga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,79 persen,"  ucapnya di Ruang Vicom BPS Provinsi Bali (03/02/2017).(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES