Pendidikan

Menristek Dikti Akan Hidupkan Kembali Program 'Sarjana Masuk Desa'

Selasa, 31 Januari 2017 - 16:54 | 31.70k
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir, akan menghidupkan kembali program sarjana masuk desa.

Menurutnya, dengan masuknya sarjana ke desa-desa, diharapkan masyarakat dapat langsung menerima inovasi yang dapat membantu memajukan desa.

"Desa sekarang punya dana untuk membangun infrastruktur tetapi masalahnya mereka tidak punya ahli di bidang infrastrukur itu maka sarjana masuk desa akan membantu mereka," jelas Nasir saat mengunjungi peternakan sapi PT Widodo Makmur Perkasa di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (31/1/2017).

Rencananya program tersebut diusulkan ke Presiden Joko Widodo tahun 2017. "Kalau Presiden sudah setuju, maka program ini akan dilaksanakan pada 2018," katanya.

Mengenai biayanya katanya, akan dibicarakan nanti. Apakah akan ditanggung pemerintah atau ada cara lain.

Nasir menjelaskan bahwa para sarjana itu akan ditempatkan di desa untuk membantu mengaplikasikan inovasi dalam bidang pertanian, peternakan dan juga teknik terutama teknik sipil selama satu hingga dua tahun.

"Masyarakat perlu mengetahui inovasi-inovasi pada bidang tersebut untuk mengurangi risiko kerugian. Inovasi ini juga sangat dibutuhkan pada bidang pertanian dan peternakan untuk mencapai swasembada pangan nasional," katanya.

Menurut Nasir, program sarjana masuk desa tersebut diperuntukan bagi sarjana di bidang pertanian, peternakan dan teknik.

Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan UGM Ali Agus menambahkan, bahwa program sarjana masuk desa dapat menggunakan skema kemitraan sehingga antara para akademisi dan industri dapat saling menguntungkan.

Dari itu, tidak perlu biaya yang besar jika menggunakan kerja sama kemitraan. "Hal ini dapat digunakan bagi sarjana yang ingin menjadi wirausaha," katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES