Ekonomi

Stabilkan Harga Menjadi Prioritas Menteri Perdagangan

Senin, 30 Januari 2017 - 22:54 | 35.89k
Presiden Joko Widodo saat peresmian Pasar Sambi di Boyolali, Jawa Tengah hari ini, Senin (30/1/2017). (Foto: Istimewa)
Presiden Joko Widodo saat peresmian Pasar Sambi di Boyolali, Jawa Tengah hari ini, Senin (30/1/2017). (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Salah satu amanat Presiden Joko Widodo untuk menstabilkan harga menjadi prioritas kerja Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita. 

Secara nasional, fluktuasi harga dalam keadaan normal. Harga di pasar dijaga agar tidak terlalu tinggi dan mudah dijangkau masyarakat sementara harga di tingkat petani tetap stabil sehingga tidak merugikan petani.

Stabilitas harga diterjemahkan dalam kerangka menjaga keseimbangan harga di tingkat produsen dan konsumen. Demikian ditegaskan Mendag Enggartiasto Lukita di depan Presiden Joko Widodo dalam peresmian Pasar Sambi di Boyolali, Jawa Tengah hari ini, Senin (30/1/2017). 

Presiden Joko Widodo hadir langsung meresmikan program revitalisasi pasar ini. Selama lima tahun, Presiden bertekad merevitalisasi sebanyak 5 ribu pasar rakyat di seluruh Indonesia. 

“Harga tidak boleh turun terlalu tajam agar tidak merugikan petani. Kita harus mencari harga  yang seimbang antara harga perolehan petani dan harga jual,” tegas Mendag.

Kepada Presiden, Mendag menyampaikan revitalisaasi Pasar Sambi dilakukan selama setahun dengan dana APBN sebesar Rp 6 miliar. Total pedagang di Pasar Sambi sebanyak 572 orang, meliputi pedagang los 314 orang, pedagang pelataran 194 orang, pedagang kios baru 29 orang,  dan pedagang yang menempati kios lama 35 orang,

Keberadaan pasar yang memiliki luas lahan 4.959 m2 dan luas bangunan 4.539 m2 itu dianggap dapat mendorong perekonomian daerah dan merupakan aset daerah. Tidak hanya bernilai  ekonomi, Pasar Sambi didesain bernilai sosial dan budaya.

Mendag mengatakan, secara umum, pasar rakyat memiliki peran strategis dan daya tahan yang kuat menghadapi goncangan ekonomi, baik lokal maupun global.

"Distribusi barang kebutuhan pokok, stabilitas harga, dan ketersediaan barang kebutuhan pokok  mempunyai peranan yang sangat strategis dalam perekonomian nasional. Salah satu perannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Boyolali,” jelas Mendag.

Program revitalisasi pasar rakyat merupakan langkah penting yang diambil pemerintah dalam  mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Mendag juga menekankan pentingnya penguatan  perdagangan dalam negeri yang efisien dan harus terus dilakukan untuk meningkatkan daya  saing pasar domestik.

Kemendag berupaya meningkatkan citra pasar rakyat mampu tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pasar dan toko modern dengan menetapkan Prototipe Pasar Tipe A sampai dengan Tipe D. Kemendag juga membangun pasar rakyat yang dilaksanakan melalui Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES