Gaya Hidup

Kisah Panjang Celana Cutoffs yang Selalu Menggoda

Senin, 30 Januari 2017 - 11:05 | 69.39k
ILUSTRASI: Celana Cutoffs (Foto: Okezone)
ILUSTRASI: Celana Cutoffs (Foto: Okezone)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Celana berbahan denim selalu digemari dari masa ke masa. Tahun 2017 ini, celana pendek berbahan denim  pun kembali hits, setelah sebelumnya pernah populet pada dekade tahun 70-90 an.

Celana pendek denim cutoffs merupakan generasi ketiga produk denim Amerika, hasil penyusutan dari jeans dan baju terusan. Celana yang sengaja  yang dipotong dengan aksen berumbai-rumbai gembel ini dikenakan oleh semua orang dari Daisy Duke, metalhead tahun 90an. Kini para artis berkeliaran di festival musik Coachella juga mengenakan kain anti-robek (denim) yang sama semenjak diciptakan di Perancis pada abad 18.

Pada dasarnya, celana pendek denim cutoffs dianggap vulgar dan tidak sopan. Kalo jeans itu kayak John Wayne dan musik country, maka celana pendek denim cutoffs itu Patti Smith dan punk. Cutoffs adalah bentuk kebengalan yang mengganggu dan disengaja.

Salah satu pemakai celana pendek denim yang paling ikonis, Daisy Duke, yang diperankan oleh Catherine Batch di serial TV The Dukes Of Hazzard di akhir 70an hingga pertengahan 80an memanfaatkan cutoff hot pants untuk memamerkan tone kakinya yang kencang, membuat supir-supir truk berpaling kepala dan meloloskan diri dari penilangan akibat menyetir secara sembrono. 

Sebelum produksi, badan sensor menilai celana pendek tersebut terlalu seksi dan memaksa Bach untuk mengenakan stoking berwarna kulit untuk menghindari skandal dengan penonton jam tayang utama.

Biarpun beberapa orang mengasosiasikan celana pendek Daisy Duke dengan seksualitas Amerika bagian Selatan yang konservatif, celana cutoffs juga menjadi bagian dari kemunculan musik punk. Hampir semua foto Patti Smith di tahun 1977 menunjukkan sepasang celana indigo yang sengaja dipotong, dilipat seenaknya dan dipadukan dengan rompi wol pria, termasuk ketika dia tampil di CBGB salah satu klub musik ikonis di New York di masa itu. 

Merobek celana ikonis dari industri Amerika jelas merupakan wujud pernyataan punk yang menantang. Makin nyolot, makin bagus. Legenda metal dan bassis Motorhead, Lemmy Kilmister merupakan salah satu pemakai setia celana pendek denim cutoffs sampai-sampai bekas teman turnya, Scott Ian gitaris band metal Anthrax mengatakan "Itu celana pendek dipake udah kayak kolor".

Denim mulai memasuki dunia high fashion atau paling tidak bisa dipadukan dengan high fashion ketika Anna Wintour memunculkan sepasang jeans pertama di cover majalah fashion terkemuka, Vogue Amerika pada November 1988. Mulai dari titik inilah, celana pendek denim cutoff memasuki era baru yang lebih elegan. Memudar sebagai simbol counter culture (budaya kontra), celana cutoffs menjadi bagian dari materialisme modis di akhir 80an dan awal 90an. 

Di edisi November 1992 majalah Vogue, Herb Ritt mengabadikan supermodel Amerika Cindy Crawford bersama suaminya Richard Gere melompat di pantai Malibu mengenakan celana pendek Levi berjumbai-jumbai, menonjolkan tubuhnya yang indah. Di arena catwalk pun, celana cutoffs berulang kali digunakan oleh desainer karena sifatnya yang provokatif dan identik dengan Amerika.

Kejayaan celana denim cutoffs saat ini harus dibayar dengan telah hilangnya unsur kejutan yang dulu menyertainya - baik di panggung peragaan busana dan di kehidupan nyata - namun ini merupakan harga yang kecil bila dibandingkan dengan statusnya yang kini diterima secara sosial dan terangkat sebagai pilihan utama pakaian musim panas.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES