Soal Hoax, Yordania dan Indonesia Hadapi Problem Serupa

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Maraknya informasi bohong atau hoax yang tersebar melalui media sosial tidak hanya dialami Indonesia. Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Walid Abdel Rahman Jaffal Al Hadid, mengungkapkan, persoalan serupa terjadi di negaranya, Yordania.

"Kita sama saja. Hal ini menjadi masalah nyata bahwa Indonesia dan Yordania mendapatkan dampak buruk dari penyebaran informasi negatif," ujar Dubes Walid Al Hadid dalam wawancara khusus dengan TIMES Indonesia, Jumat (27/1/2017) di Kota Batu, Jawa Timur.

Yordania pun berusaha meningkatkan upaya melawan kejahatan siber, juga posting di media sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai moral pada umumnya. 

Dia mengatakan, kita hidup pada masa yang amat rumit, terutama dengan revolusi media sosial di mana tiap orang bisa menjadi jurnalis. Untuk itu, lanjutnya, semua negara dan komunitas internasional perlu membuat kesepakatan untuk mencegah dampak negatif dari informasi negatif.

"Saya rasa, ini saatnya semua negara dan komunitas internasional untuk membuat kesepakatan atau prinsip untuk mengatur hal itu," ucapnya.

Menurutnya, diperlukan kedisiplinan atau tanggung jawab untuk menghindari berbagai hal dapat menyakiti perasaan orang lain, penghinaan sosial bahkan dapat membahayakan keamanan negara dengan menghindari berita bohong.

"Dalam sejarah manusia, kita selalu punya masalah kekurangan informasi, namun saat ini kita punya masalah dengan melimpahnya informasi. jadi kita harus mempunyai filter untuk mendapat informasi yang benar, yang dibutuhkan," paparnya. 

"Saatnya kita bersama-sama untuk mengatasi kejahatan siber ini," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement